Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menilai tempat wisata merupakan salah satu lokasi yang rentan terhadap aksi terorisme. Ini mengacu pada kejadian Bom Bali 1 dan 2.
"Tempat wisata menjadi salah satu target dari pelaku terorisme, seperti Bom Bali 1 dan 2," kata Direktur Perlindungan Deputi I BNPT Brigadir Jenderal Herwan Chaidir di Jakarta, Kamis (22/10/2015).
Saat ini, BNPT sedang menyusun prosedur operasi standar (Standard Operating Procedure/SOP) perlindungan. Termasuk di dalamnya SOP Sistem Keamanan Destinasi Wisata.
"Semoga dengan adanya SOP ini nanti, perlindungan terhadap masyarakat akan lebih nyata dalam mengantisipasi aksi terorisme," kata Herwan Chaidir.
Dalam rangka merumuskan SOP itu, Subdirektorat Keamanan Lingkungan Direktorat Perlindungan Deputi I BNPT menggelar diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion/FGD) di salah satu hotel di Jakarta pada 21-22 Oktober.
Kegiatan itu menghadirkan pakar kriminologi, TNI, Polri, serta kementerian dan lembaga terkait, serta beberapa mitra lainnya. Ketua Asosiasi Korban Bom Indonesia (ASKOBI) Tony Soemarno mengapresiasi langkah BNPT membuat SOP tersebut.
Ia berharap dengan adanya SOP Perlindungan baik di lingkungan kantor pemerintahan, tempat wisata, pusat berbelanjaan dan lainnya ke depan tidak ada lagi orang yang mengalami nasib sama dengan dia dan sekitar 600-an anggota ASKOBI di Indonesia.
"Yang penting bila SOP ini sudah ada, implementasinya juga harus bagus," ujar salah satu korban Bom JW Marriot itu.
Tony mengaku ngeri dengan berbagai hal yang menyangkut terorisme. Ia pun khawatir dengan kabar bebasnya beberapa mantan teroris dari lembaga pemasyarakatan. Ia khawatir bila mereka kembali ke habitatnya dan kembali melakukan tindakan terorisme.
Ia berharap dengan adanya SOP Perlindungan ini, hal-hal seperti itu sudah diantisipasi sehingga bisa meminimalisasi kemungkinan jatuhnya korban baru akibat aksi terorisme.
"Kami berharap realisasi dan implementasi perlindungan ini benar-benar terjadi sehingga masyarakat merasa terlindungi dari aksi tindakan terorisme," kata dia. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
Duka dari Banjarnegara: Longsor Pandanarum Telan 2 Korban, 27 Warga Masih Hilang Tertimbun
-
Gebrakan Prabowo: Uang Koruptor Disulap Jadi Smartboard untuk Tiap Kelas, Maling Bakal Dikejar!
-
Program Prioritas Presiden Dinilai Berpihak pada Daerah, Tamsil Linrung Soroti Tantangan Lapangan
-
Dugaan Perundungan Tewaskan Siswa SMPN 19 Tangsel, Mendikdasmen Segera Ambil Kebijakan Ini
-
Kemendagri Apresiasi Upaya Sumut Tekan Inflasi
-
Buruh Tuntut UMP DKI Rp6 Juta, Gubernur Pramono Malah Tak Bisa Ditemui, Ada Apa?
-
Kebakaran di Jatipulo Hanguskan 60 Rumah, Kabel Sutet Putus Biang Keroknya?
-
Rekaman CCTV Detik-detik Pendopo FKIP Unsil Ambruk Viral, 16 Mahasiswa Terluka
-
Jeritan 'Bapak, Bapak!' di Tengah Longsor Cilacap: Kisah Pilu Korban Kehilangan Segalanya
-
Khawatir Komnas HAM Dihapus Lewat Revisi UU HAM, Anis Hidayah Catat 21 Pasal Krusial