Suara.com - Proses belajar mengajar pada delapan daerah kabupaten dan kota di Sumatera Barat (Sumbar) diliburkan karena kualitas udara di wilayah itu memburuk akibat kabut asap.
Kedelapan daerah itu adalah Kabupaten Dharmasraya, Limapuluh Kota, Sijunjung, Padang Pariaman, Kota Payakumbuh, Kota Bukittinggi, Kota Pariaman serta Kota Padang,
"Laporan yang kita terima, delapan daerah yang meliburkan siswa," kata Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Syamsulrizal di Padang, Senin (26/10/2015).
Sekolah yang diliburkan adalah untuk tingkat PAUD, TK dan SD, kecuali untuk Kabupaten Dhamasraya. Khusus untuk Dhamasraya, semua sekolah hingga tingkat SMA diliburkan karena kualitas udara sangat tidak sehat.
Kewenangan untuk meliburkan proses belajar mengajar di sekolah itu sepenuhnya kewenangan daerah sesuai kondisi.
"Lama libur bisa berbeda antar daerah karena kondisi kabut asap berbeda dan berfluktuatif pada masing-masing daerah," katanya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar, Ali Asmar sebelumnya mengizinkan daerah untuk meliburkan murid tergantung kondisi daerah. Selain itu, Puskesmas juga harus buka 24 jam untuk mengantisipasi efek kabut asap terhadap kesehatan masyarakat.
Kepala Bagian Humas Pemkot Padang Mursalim mengatakan, Pemerintah Kota Padang memutuskan untuk memperpanjang libur murid PAUD, TK dan SD di daerah itu karena kabut asap berada pada level tidak sehat. Kebijakan meliburkan siswa terhitung selama tiga hari mulai hari Selasa (27/10/2015) hingga hari Kamis (29/10/2015) depan.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Global Atmosphere Watch (GAW) Koto Tabang, sekitar pukul 17.00 WIB, kondisi udara di Sumbar berada pada level 389 mikrogram per meter kubik atau sangat tidak sehat. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
Terkini
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional