Suara.com - Mantan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno meminta publik jangan mengartikan program bela negara dengan mengangkat senjata.
"Bela negara mempunyai arti yang berbeda untuk setiap lapisan masyarakat," ujar Tedjo di Jakarta Convention Centre Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (27/10/2015).
Program bela negara diusulkan oleh pemerintah untuk diikuti warga negara Indonesia. Salah satu tujuannya untuk memperkuat pertahanan bangsa Indonesia.
Tedjo mengatakan makna bela negara tidak bisa diartikan secara sempit.
"Bela negara untuk seorang tukang sayur, pedagang, petani, tukang becak, mahasiswa, dan TNI itu berbeda-beda jika dilihat dari profesinya masing-masing," katanya.
Menurut Tedjo seorang pelajar yang belajar sungguh-sungguh untuk mendapatkan ilmu juga termasuk bagian dari bela negara.
Seorang petani bisa menghasilkan produk yang baik, juga termasuk bela negara.
"Dan seorang wartawan memberitakan yang benar itu juga merupakan sikap bela negara," kata dia.
Bela negara, menurut Tedjo, mempunyai tempatnya masing-masing.
"Sebetulnya di UUD 45 Pasal 36 dijelaskan setiap warga negara wajib bela negara," kata Tedjo. [Muhamad Ridwan]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Penampakan Mobil Pengasuh Ponpes Al Khoziny usai Tertimpa Musala Roboh, Harganya Rp1 M?
-
DNA Dikirim ke Jakarta, Tim DVI Kerja Maraton Identifikasi 6 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny
-
Siapa Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem, Doktor Harvard dan Aktivis '66, Turun Gunung ke Pengadilan
-
Buka SPEKIX 2025, Mendagri: Ruang Merayakan Keberanian dan Kreativitas Anak Istimewa
-
Siapa Pengasuh Ponpes Al Khoziny? Publik Ramai-Ramai Tuntut Tanggung Jawab
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny, Prabowo Perintahkan Audit Total Bangunan Pesantren Se-Indonesia
-
Angkat Para Santri Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Seberapa Kaya Cak Imin?
-
Sudah 37 Jenazah Ditemukan di Reruntuhan Al Khoziny, Tim SAR Hadapi Ancaman Penyakit dan Beton
-
Berapa Anak Cak Imin? Angkat Santri Korban Reruntuhan Al Khoziny Jadi Anak
-
Korban Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny Terus Bertambah, Tim SAR Sudah Temukan 37 Jenazah