Suara.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyebut rencana Presiden Joko Widodo mempercepat kunjungan kenegaraan di AS dan segera kembali ke tanah air untuk fokus kembali penanganan kabut asap sebagai langkah tepat.
"Syukurlah kalau mempercepat kepulangannya ke Indonesia saya kira itu keputusan yang tepat," ujar Fadli di Gedung Nusantara III, DPR, Jakarta, Selasa (27/10/2015).
Menurut Fadli, kunjungan Jokowi ke AS juga tidak terlalu mendesak, karena ada masalah yang penting asap yang saat ini membuat susah warga Sumatera dan Kalimantan dan soal RAPBN 2016.
"Karena bencana asap dan lain-lain lebih penting ketimbang kunjungan ke Amerika yang menurut saya hasilnya begitu-begitu saja. Ya kita lihat saja," kata Fadli.
Dia menilai kunjungan kenegaraan presiden memang penting dalam menjaga hubungan baik antar negara, hanya saja momentum saat ini belum pas karena kondisi Indonesia yang menghadapi persoalan asap.
"Sekarang ini kalau kita lihat waktunya kurang tepat, karena ada bencana asap. Tetapi secara kenegaraan, kita berada di dalam satu pembicaraan terakhir RAPBN 2016, yang tentu saja bagi negara sangat penting. Tapi itu ditinggalkan oleh presiden dalam situasi yang seperti itu," tegasnya.
Jokowi ada di Amerika Serikat sejak 25 sampai 28 Oktober 2015. Ini adalah kunjungannya pertama kali ke AS sejak menjabat sebagai presiden.
Presiden Jokowi menjelaskan, maksud dan tujuan terbang ke negeri Paman Sam adalah untuk meningkatkan kerjasama bilateral Indonesia dan Amerika Serikat dibidang investasi dan perdagangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Lumpur Setinggi 2 Meter Mustahil Disingkirkan? Ini Solusi Manfaatkan Kayu Gelondongan Sisa Banjir
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313