Ilustrasi KPK [suara.com/Nikolaus Tolen]
Pengajar Sekolah Tinggi Hukum Jantera, Bivitri Susanti, menilai masa depan lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi pada pemerintahan Presiden Joko Widodo suram. Pasalnya, tidak ada keinginan kuat dari pemerintah untuk memberantas korupsi.
"Saya tidak melihat sosok Jokowi sebagai Superman, indikasinya, banyak keputusan yang berakhir pada keputusan Presiden, namun sebenarnya keputusan tersebut sama sekali tidak tegas," kata Bivitri dalam diskusi terbuka yang bertajuk Setahun Pemerintahan Jokowi dan Masa Depan KPK di kampus Sekolah Tinggi Hukum Jentera di Puri Imperium Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (29/10/2015).
Bivitri menilai Jokowi merupakan bagian dari partai politik. Jokowi tidak bisa melepaskan diri dari cengkeraman kepentingan partai sehingga yang terjadi adalah upaya untuk membunuh KPK.
Menurut Bivitri kalau saja Jokowi memiliki kemauan keras untuk memberantas korupsi, dia bisa memutuskan semuanya dengan baik. Sayangnya, Jokowi dinilai dibebani kepentingan politik.
"Kalau dia punya political will maka dia bisa. Kenyataannya dia tidak melakukannya, berarti dia tidak mau, bukan tidak bsia. KPK kedepannya akan terus diserang,dan itu dilihat oleh orang yang tak tersentuh dan mereka tahu Jokowi tidak mampu, karena dia juga ada dalam jaringan laba-laba korupsi itu," kata Bivitri.
"Saya tidak melihat sosok Jokowi sebagai Superman, indikasinya, banyak keputusan yang berakhir pada keputusan Presiden, namun sebenarnya keputusan tersebut sama sekali tidak tegas," kata Bivitri dalam diskusi terbuka yang bertajuk Setahun Pemerintahan Jokowi dan Masa Depan KPK di kampus Sekolah Tinggi Hukum Jentera di Puri Imperium Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (29/10/2015).
Bivitri menilai Jokowi merupakan bagian dari partai politik. Jokowi tidak bisa melepaskan diri dari cengkeraman kepentingan partai sehingga yang terjadi adalah upaya untuk membunuh KPK.
Menurut Bivitri kalau saja Jokowi memiliki kemauan keras untuk memberantas korupsi, dia bisa memutuskan semuanya dengan baik. Sayangnya, Jokowi dinilai dibebani kepentingan politik.
"Kalau dia punya political will maka dia bisa. Kenyataannya dia tidak melakukannya, berarti dia tidak mau, bukan tidak bsia. KPK kedepannya akan terus diserang,dan itu dilihat oleh orang yang tak tersentuh dan mereka tahu Jokowi tidak mampu, karena dia juga ada dalam jaringan laba-laba korupsi itu," kata Bivitri.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan