Suara.com - Pencipta lagu "Hymne Guru", Sartono (79), dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Klegen di Jalan Tamrin, Klurahan Klegen, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Jawa Timur, Minggu malam (1/11/2015).
Pemakaman dilakukan sekitar pukul 18.30 WIB setelah jenazah disalatkan dan disemayamkan di rumah duka yang berada di Jalan Halmahera, Kelurahan Oro-Oro Ombo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.
Salat jenazah dipimpin langsung oleh Ketua MUI Kota Madiun, Sutoyo dan diikuti tetangga dan simpatisan yang mengaggumi sosok Sartono.
Dalam sambutannya sebelum pemberangkatan jenazah ke makam, Ketua MUI Kota Madiun Sutoyo mengimbau Ketua PGRI Kota Madiun memberikan instruksi kepada seluruh guru yang beragama Islam untuk melaksanakan salat gaib bagi almaarhum.
Hal ini karena jasa Sartono yang besar di bidang pendidikan dalam menjadi pahlawan tanpa tanda jasa, katanya.
"PGRI harus menginstruksikan kepada seluruh guru di Indonesia untuk melaksanakan salat goib. Karena jasa Pak Sartono sangat besar. Guru bisa dihormati oleh para murid juga karena lagu ciptannya," ujar Sutoyo kepada wartawan.
Setelah itu, jenazah diberangkatkan ke tempat peristirahatannya yang terakhir di TPU Kelurahan Klegen yang ada di Gang Sarean, Jalan Tamrin, Kelurahan Klegen, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun dengan menggunakan mobil jenazah.
Para keluarga terlihat tabah mengantar jenazah ke makamnya. Istri Sartono, Damiyati juga terlihat ikhlas meski kesedihan terlihat jelas di wajahnya.
Adik Damiyati, Tiwi mengatakan almarhum sudah sakit-sakitan sejak dua tahun terakhir akibat gejala stroke, diabetes, darah tinggi, dan pikun.
"Puncaknya kemarin akibat terjatuh dari tempat tidurnya. Karena kondisinya semakin menurun, keluarga akhirnya membawa almarhum ke rumah saakit. Beliau menjalani perawatan selama 13 hari di rumah sakit lalu meninggal," kata Tiwi.
Sartono merupakan mantan guru di sebuah yayasan swasta di Kota Madiun. Ia mengajar di SMP Katolik Santo Bernardus Madiun. Sebagai guru seni dan kecintaannya pada seni musik, Sartono lalu menciptakan lagu Hymne Guru yang berjudul "Pahlawan Tanda Tanda Jasa".
Dalam lagu itulah Sartono mengungkapkan kekaguman dan pujiannya kepada para pendidik yang tanpa pamrih, bagaikan pahlawan tanpa tanda jasa.
Dalam kehidupan kesehariannya, almarhum Sartono jauh dari kata mewah. Sulung dari lima bersaudara itu tinggal di rumah semi permanen peninggalan orang tuanya di Jalan Halmahera Kota Madiun.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, almarhum hanya mengandalkan pensiunan dari sang istri dan honor dari menjadi tamu undangan di sejumlah acara yang ada Kota Madiun. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Bikin Pedagang Pasar Tersiksa, APPSI Tolak Raperda KTR DKI Jakarta
-
Di Balik Sertifikat Akreditasi: Upaya Klinik dan LAFKESPRI Jaga Mutu Layanan Kesehatan Indonesia
-
Soroti Kesenjangan Energi, Akademisi: Target Listrik 5.700 Desa Harus Wujudkan Keadilan Akses!
-
Hadapi Nyinyiran, Prabowo Beberkan Bukti Keberhasilan MBG: 99,99% Sukses!
-
Dipuji Dunia, Disindir di Negeri Sendiri: Prabowo Bela Program Makan Bergizi Gratis dari Cibiran
-
Perpres Sudah Disiapkan, Pakar Ingatkan Peluang Besar dan Risiko PLTN di Indonesia
-
Ruang Genset di RS Hermina Bekasi Terbakar Akibat Korsleting, Kerugian Ditaksir Rp 1 Miliar!
-
Ditantang Lapor Kasus Korupsi Kereta Whoosh, Mahfud MD Sentil Balik KPK: Agak Aneh Ini
-
Pilkada Langsung atau Tak Langsung Bukan Prioritas, Kemendagri: Akar Masalahnya di Sistem Pemda!
-
Di Depan Mahasiswa, Prabowo Puji ChatGPT tapi Ingatkan Bahaya AI