Suara.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa keukeuh ingin membuat komunitas adat mencicipi kehidupan modern. Itu dia lakukan lewat Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil.
Menurutnya program ini sebenarnya tercetus dari tahun 1970. Namun baru kali ini Presiden Jokowi mendatangi langsung.
"Peraturan Presiden masa Pak Jokowi ini Presidennya mendatangi langsung ke pedalaman suku anak dalam," kata Khofifah saat di temui di komplek Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Jalan Merdeka Barat 15, Jakarta Pusat, Selasa (3/11/2015).
Suku anak dalam meurut khofifah sangat perlu diperhatikan karena mereka juga merupakan warga negara Indonesia. Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil sudah terealisasi di dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menangah dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
"Dalam struktur Kementerian Sosial juga ada," kata Khofifah.
Khofifah mengatakan, seharusnya dalam pemberdayaan kominitas adat terpencil ada pendamping masyarakat lokal. Khofifah menambahkan, pada tahun 2016 nanti berpikiran bahwa ingin membawa masyarakat lokal yang mengenal budaya suku anak dalam dan pakar suku anak dalam yang berasal dari kampus untuk tinggal di suku anak dalam selama satu tahun.
"Itu cara untuk suku anak dalam agar mau sekolah," kata Khofifah. Cara tersebut menurut Khofifah yang dapat kemungkinan besar untuk memudahkan orang tuanya mau dimukimkan. (Muhamad Ridwan)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar