Suara.com - Sebagian universitas di Indonesia membantu menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan dan Sumatera. Mereka 'berlomba' memamerkan alat-alat canggih.
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir mengatakan kerja keras kampus-kampus itu hasil kerjasama Kemenristekdikti.
"Banyak yang sudah kami lakukan dengan lembaga peneliti dan beberapa universitas yang terkait," kata Nasir di gedung BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (5/11/2015).
Nasir menjelaskan Institut Teknologi Bandung dengan alat FRESH-ON 2015 mampu menyaring partikel sangat kecil hingga berdiameter 50 nano meter yang melayang di udara bersama asap pekat beracun.
Sedangkan, Universitas Indonesia dengan Tim Ahli Pusat Riset dan Respon Bencana membuat alat penghisap asap atau smoke absorber dengan harga per unit Rp 500 sampai Rp 600 ribu.
Lainnya, Universitas Diponegoro membuat alat pembersih udara dengan system nano yaitu Zeta Green, lalu Universitas Gadjah Mada, Universitas Andalas, Universitas Riau, Universitas Lampung melakukan aktivitas sosial lainnya. Seperti penggalangan dana, penyuluhan, tindakan kesehatan dan lain-lain.
Dalam hal yang sama pula, Nasir mengatakan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dengan Teknologi Modifikasi Cuaca yang dimilikinya membuat hujan buatan diseluruh provinsi rawan bencana kebakaran hutan dan lahan.
Nasir juga mengatakan, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional juga terus membantu dalam memperhitungkan titik kebakaran hutan yang dilihat dari satelite SPOT-7, Terra atau Aqua, SNPP dan Landsat-8 sejak 21 Juni sampai dengan 20 Oktober 2015.
"Semua lembaga bekerja sama dalam pengawasan Menristekdikti," kata Nasir. (Muhammad Ridwan)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
Terkini
-
Mantan Kapolres Ngada Fajar Widyadharma Hadapi Vonis, DPR Desak Hukuman Maksimal
-
Dorong Investasi Hijau, Menteri LH Siap Cabut Sanksi Ekowisata di Puncak Bogor
-
Roy Suryo Tuding KPU Otak Konspirasi Jahat, Siapkan 'Karpet Merah' Loloskan Gibran
-
Profil Ainul Yakin: Komisaris Transjakarta dan Ahli Menag yang Ancam 'Gorok Leher' Pengkritik Ulama
-
Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, ICJR: KUHAP Lemah, Kriminalisasi Makin Ganas!
-
Dokter Tifa Kuliti Gaya Pidato Rektor UGM di Depan Jokowi: Terlalu Genit, Ganjen, Tak Berwibawa!
-
KPK Bidik Rekan Hergun, Diduga Ikut Kecipratan Duit Panas Korupsi CSR BI-OJK, Siapa Dia?
-
Bau Busuk Ungkap ke Temuan Mengerikan di Bekasi: Kerangka Bayi Terkubur Berselimut Sweater!
-
Strategi Pemuda Mengubah Indonesia, Masuk Partai atau Pendidikan?
-
Tega Banget! Pria di Jagakarsa Maling di Rumah Tetangga, Begini Ending-nya usai Kain Sprei Copot