Direktur Utama PT. Pelindo II Richard Joost Lino [suara.com/Erick Tanjung]
Direktur Utama PT. Pelindo II Richard Joost Lino menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan mobile crane di Bareskrim Polri hampir 10 jam, Senin (9/11/2015), dari pukul 09.10 WIB hingga pukul 18.35 WIB.
Lino mengaku dicecar penyidik Bareskrim dengan belasan pertanyaan. Namun, menurutnya, penyidik belum mengonfirmasi seputar dugaan pengadaan 10 mobile crane.
"Belum sampai ke sana (dugaan korupsi pengadaan mobile crane). Tadi ditanya sekitar 18 pertanyaan," kata Lino usai menjalani pemeriksaan.
Lino merasa proses pemeriksaan berjalan baik. Ia merasa terkesan dengan pemeriksaan perdana hari ini.
"Very impresif, bagus sekali. Istimewa (pemeriksaannya), cara kerjanya sangat sangat impresif," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Direktur Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Kombes Agung Setya menuturkan penyidik membutuhkan keterangan Lino untuk mengetahui semua operasional perusahaan, termasuk pengadaan barang-barang.
"Itu adalah tanggungjawab dia. Tapi apakah dia tahu, terlibat atau tidak nanti tunggu dulu." kata dia, Senin (2/11/2015).
Dia menjelaskan Lino akan diperiksa sebagai saksi atas Direktur Operasi dan Teknik Pelindo II berinisial FN yang telah ditetapkan jadi tersangka dalam kasus ini.
Penyidik tidak takut dengan penguasa yang kabarnya membekengi Lino.
"Penyidikan itu bagi kami tidak melihat ada beking-bekingan, ini soal pertanggungjawaban hukum dan pembuktian hukum," katanya.
Dalam kasus ini, penyidik telah memeriksa 41 saksi. Bareskrim juga telah berkoordinasi dengan Badan Pemeriksaan Keuangan.
Lino mengaku dicecar penyidik Bareskrim dengan belasan pertanyaan. Namun, menurutnya, penyidik belum mengonfirmasi seputar dugaan pengadaan 10 mobile crane.
"Belum sampai ke sana (dugaan korupsi pengadaan mobile crane). Tadi ditanya sekitar 18 pertanyaan," kata Lino usai menjalani pemeriksaan.
Lino merasa proses pemeriksaan berjalan baik. Ia merasa terkesan dengan pemeriksaan perdana hari ini.
"Very impresif, bagus sekali. Istimewa (pemeriksaannya), cara kerjanya sangat sangat impresif," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Direktur Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Kombes Agung Setya menuturkan penyidik membutuhkan keterangan Lino untuk mengetahui semua operasional perusahaan, termasuk pengadaan barang-barang.
"Itu adalah tanggungjawab dia. Tapi apakah dia tahu, terlibat atau tidak nanti tunggu dulu." kata dia, Senin (2/11/2015).
Dia menjelaskan Lino akan diperiksa sebagai saksi atas Direktur Operasi dan Teknik Pelindo II berinisial FN yang telah ditetapkan jadi tersangka dalam kasus ini.
Penyidik tidak takut dengan penguasa yang kabarnya membekengi Lino.
"Penyidikan itu bagi kami tidak melihat ada beking-bekingan, ini soal pertanggungjawaban hukum dan pembuktian hukum," katanya.
Dalam kasus ini, penyidik telah memeriksa 41 saksi. Bareskrim juga telah berkoordinasi dengan Badan Pemeriksaan Keuangan.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Prabowo Pastikan Hunian Tetap Dibangun, Korban Bencana Sumatra Dapat Huntara Lebih Dulu
-
Tragis! Tergelincir di Tikungan, Pemotor Tewas Seketika Disambar Bus Mini Transjakarta
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!