Suara.com - Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi nilai-nilai kepahlawanan akan terus tertanam apabila seluruh pihak bisa membangun semangat patriotisme kepada tanah air.
"Inilah saat kita berinstropeksi diri, apakah nilai kegotoroyongan ini masih melekat di dalam jati diri bangsa kita. Apakah nilai-nilai rela berkorban masih melekat di jadi diri bangsa kita, inilah ujian kepahlawanan di era modern ini," kata Yuddy usai menggelar upacara hari Pahlawan di atas KRI Banda Aceh, Selasa (10/11/2015).
Untuk mengatasi persoalan bangsa ini, menurut Yuddy dibutuhkan semangat cinta tanah air dan rasa gotong royong yakni kepedulian yang tinggi terhadap sesama. Dia sendiri mengatakan tidak mungkin para pahlawan mencapai kemerdekaan apabila tidak ada semangat patriotisme dan gotong royong.
"Di sinilah dibutuhkan nilai patriotisme yang baru. Setiap orang dibutuhkan berkorban untuk kemanfaatan orang yang lebih banyak, tidak mungkin para pahlawan kita membebaskan belenggu penjajahan, mereka tidak bersama-sama," katanya.
Dia mengatakan yang menjadi tantangan bagi negara Indonesia saat ini adalah belum terlihat adanya pahlawan-pahlawan baru yang perduli terhadap permasalahan korupsi, kemiskinan dan pengangguran.
"Saya tidak melihat nilai-nilai kepahlawanan pudar, tapi ini adalah tantangan di era modern ini untuk muncul pahlawan-pahlawan baru. Orang yang lebih peduli terhadap sesama. Orang yang memiliki tekad yang kuat untuk menjadikan bangsa ini lebih baik, bangsa ini lebih bebas dari korupsi, bangsa ini lebih kurang orang-orang miskinnya, bangsa ini lebih sejahtera dan lebih memperbanyak lapangan kerja," katanya
Berita Terkait
-
Malam Mencekam di Kalibata: Mobil dan Kios Dibakar Massa Usai Pengeroyokan Mata Elang
-
Polemik Gelar Pahlawan pada Soeharto, Sultan: Semua Mantan Presiden yang Telah Berpulang, Layak
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Ketika Penghargaan Jadi Alat Propaganda: Negara Harus Tahu Batasnya
-
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional? Dilema Moral di Balik Usulan 40 Nama Baru
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan
-
Bupati Kini Jadi 'Dirigen' Program MBG, Punya Kuasa Tutup Dapur Nakal