Suara.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan penenggelaman kapal akan terus berlanjut meski moratorium perizinan kapal perikanan eks-asing dinyatakan berakhir sejak akhir Oktober 2015.
"Kami akan tetap menenggelamkan kapal yang mencuri ikan di lautan Indonesia," kata Susi Pudjiastuti dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (14/11/2015), Apalagi, menurut dia, penenggelaman kapal tersebut juga dinilai sudah sesuai dengan peraturan perundangan yang telah berlaku selama ini.
Untuk itu, Susi mengaku tidak takut karena pihaknya melakukan sesuatu yang diperbolehkan dilakukan oleh UU tersebut.
Pascamoratorium, ia mengemukakan bahwa dirinya tidak lagi membuat kebijakan baru karena tinggal melaksanakan yang udah ada.
"Kebijakan Undang-Undang (UU) sudah banyak, tinggal melaksanakan yang sudah ada. Jika tidak sesuai peraturan, tidak boleh dilakukan. Tapi jika sesuai silakan saja. Jangan kembali mencuri," ucapnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan menegaskan bahwa selama ini investor mengaku takut untuk berinvestasi di Indonesia karena negara dinilai tidak memberikan kepastian hukum.
Dengan melaksanakan UU tersebut, lanjutnya, hal itu menunjukkan bahwa pemerintah dapat menjamin dan memberikan kepastian hukum yang selama ini mereka inginkan.
Petunjuk teknis pelaksanaan penenggelaman kapal pencuri ikan yang tertangkap di kawasan perairan Indonesia dinilai perlu untuk dibahas di tingkat kabinet agar dapat dilakukan secara seragam oleh seluruh aparat Indonesia.
"Mohon Ibu Menteri (Susi Pudjiastuti) dibicarakan di tingkat kabinet," kata Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP Asep Burhanuddin dalam acara Kinerja Satu Tahun Kelautan dan Perikanan di kantor KKP, Jakarta, Jumat (30/10).
Menurut Asep, pembahasan tersebut penting agar dapat ditemukan petunjuk teknis pelaksanaan yang seragam terkait penenggelaman kapal pencuri ikan oleh semua aparat seperti TNI dan Polri.
Dia juga menginginkan KKP tidak sampai membuat "MoU" (nota kesepahaman) yang tidak membuahkan hasil.
"Dengan Presiden yang baru mari kita jadikan laut sebagai masa depan kita," ucapnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan