Suara.com - Kriminalisasi Ketua KPK nonaktif Abraham Samad dan Wakil pimpinan KPK nonaktif Bambang Widjojanto membuat pimpinan KPK saat ini hati-hati dalam berbicara.
Salah satunya diungkap Pimpinan KPK, Zulkarnaen. Dia sadar selama ini irit bicara dan tidak banyak mengeluarkan pernyataan 'bombastis'.
"Kami dengan keterbatasan mengucapkan mohon maaf barang kali saya selama ini biasa-biasa saja, banyak sms, banyak telepon tapi saya diamkan. Karena saya tidak etis kalau banyak berbicara. Dua teman saya sudah jadi korban, jangan sampai nasib serupa menimpa kami," kata Zulkarnain di Ciawi Bogor, Jawa Barat, Jumat(20/11/2015) malam.
Meskipun begitu, dengan kehadiran pelaksana tugas pimpinan KPK dia berharap KPK terus berkarya. Mantan Jaksa tersebut pun meminta kepada semua pihak agar menjadikan korupsi sebagai musuh bersama.
"Kita harapakan pemberantasan korupsi kedepan terus berkarya. Kita harus menjadikan korupsi sebagai musih bersama, tidak hanya dimulut tapi dalam tindakan kita," katanya.
Dengan begitu variasinya dinamika yang terjadi pada periode pimpinan jilid III, Zul berharap segala harapan yang mulia untuk terus memberantas korupsi dapat terwujud. Dia pun meminta agar pimpinan KPK yang baru nantinya tidak takut dan terus berjuang melawan korupsi lebih baik lagi.
"Mudah-mudahan harapan mulia kita bersama itu bisa terwujud lebih cepat ke depannya," tutup Zulkarnain.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!