Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad tiba di Kantor Badan Reserse Kriminal Polri, Jakarta, Kamis (2/7). [suara.com/Oke Atmaja]
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad minta maaf karena tidak dapat menyelesaikan periode kepemimpinannya. Meskipun begitu, dia tetap mendukung KPK untuk terus berjuang dan tidak tunduk pada serangan kalangan pro korupsi.
"Apa pun yang terjadi, KPK tidak boleh dilumpuhkan, KPK tidak boleh dimatikan. Pemberantasan korupsi tidak akan pernah berhenti, rubuh, selama masih ada yang melanjutkan," kata Abraham Samad dalam acara gathering KPK bersama media di Hulu Cai, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/11/2015).
Samad bersyukur kepemimpinannya dilanjutkan oleh Taufiequrrachman Ruki dan kawan-kawan.
Dia berharap kesalahan di masa kepemimpinannya diperbaiki oleh pimpinan KPK sekarang dan yang akan datang.
"Saya sangat bersyukur periode ketiga ini putus di tengah jalan, Pak Ruki bisa melanjutkan, alhamdulillah kapal yang diterpa gelombang yang besar lambat laun kembali hidup dan sudah menemukan jalannya kembali," kata Abraham.
Seperti diketahui, Abraham Samad dan kawannya, Bambang Widjojanto, dipolisikan. Samad dituduh memalsukan dokumen, sedangkan Bambang dituduh mengarahkan saksi untuk memberikan keterangan palsu saat menjalani sidang sengketa pemilukada di Mahkamah Konstitusi.
"Apa pun yang terjadi, KPK tidak boleh dilumpuhkan, KPK tidak boleh dimatikan. Pemberantasan korupsi tidak akan pernah berhenti, rubuh, selama masih ada yang melanjutkan," kata Abraham Samad dalam acara gathering KPK bersama media di Hulu Cai, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/11/2015).
Samad bersyukur kepemimpinannya dilanjutkan oleh Taufiequrrachman Ruki dan kawan-kawan.
Dia berharap kesalahan di masa kepemimpinannya diperbaiki oleh pimpinan KPK sekarang dan yang akan datang.
"Saya sangat bersyukur periode ketiga ini putus di tengah jalan, Pak Ruki bisa melanjutkan, alhamdulillah kapal yang diterpa gelombang yang besar lambat laun kembali hidup dan sudah menemukan jalannya kembali," kata Abraham.
Seperti diketahui, Abraham Samad dan kawannya, Bambang Widjojanto, dipolisikan. Samad dituduh memalsukan dokumen, sedangkan Bambang dituduh mengarahkan saksi untuk memberikan keterangan palsu saat menjalani sidang sengketa pemilukada di Mahkamah Konstitusi.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana