Suara.com - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) menggelar rapat untuk memutuskan hasil verifikasi laporan Menteri ESDM Sudirman Said atas kasus Ketua DPR Setya Novanto. Politisi Golkar itu diduga mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat minta saham PT. Freeport Indonesia
Wakil Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Junimart Girsang mengatakan rapat digelar untuk mengambil keputusan hasil verifikasi dari tenaga ahli, untuk dibuktikan saat persidangan.
"Hari ini kita rapat anggota internal secara forum dalam mengambil keputusan pertama, apakah hasil verifikasi tenaga ahli, sudah bisa kita tingkatkan menjadi alat bukti di persidangan, nanti kita putuskan," ujar Junimart di Gedung Nusantara II, DPR, Senayan, Jakarta, Senin (23/11/2015).
Dalam rapat internal itu juga akan dibahas terkait pilihan sidang terbuka atau tertutup.
"Ini nanti harus kita tetapkan dalam persidangan. Dalam rapat nanti, masalah sudah bisa ditingkatkan ke persidangan dan apakah terbuka atau tertutup nanti kita dengar saja. Kita rapat dulu nanti," katanya.
Junimart berharap, dalam sidang nanti bisa terbuka. Agar publik tahu tentang persidangan terkait pelaporan Sudirman.
"Dari awal saya duduk di MKD, Saya ingin MKD terbuka, ini kan bukan sidang asusila. Ini kan menyangkut etika dan tidak harus disembunyikan," tegasnya.
Menteri ESDM Sudirman Said melaporkan Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan pada Senin (16/11/2015). Laporan tersebut sudah dilengkapi dengan rekaman percakapan.
Dalam salah satu pertemuan antara Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha minyak M. Riza Chalid, dan Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia Maroef Sjamsoedin pada 8 Juni 2015 di Hotel Ritz-Carlton Jakarta, mereka bicara soal perpanjangan kontrak Freeport yang akan berakhir pada 2021.
Kepada Freeport, Setya Novanto meminta saham 11 persen untuk Presiden dan sembilan persen untuk Wakil Presiden jika ingin kontrak diperpanjang.
Berita Terkait
-
Effendi Simbolon Lebih Setuju Kasus Setya Novanto Dibawa ke KPK
-
Pengamat Ini Dukung DPR Ajukan Hak Interpelasi ke Sudirman Said
-
Akbar Tandjung Desak Setya Novanto Terbuka soal Pencatutan Nama
-
Prabowo: Kasus Novanto Kami Serahkan pada Prosedur yang Berlaku
-
Politisi PDIP Anggap Menteri ESDM Tak Pantas Lapor ke MKD
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting