Suara.com - Pembicaraan perdamaian antara Khartoum dan kelompok pemberontak Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan (SPLM)/Sektor Utara telah berakhir, cuma lima hari setelah pembicaraan dilanjutkan di Ibu Kota Ethiopia, Addis Ababa.
"Penengah Afrika telah menghentikan perundingan setelah mengalami kebuntuan," kata satu sumber yang dekat dengan kedua delegasi ke perundingan tersebut kepada Xinhua, Senin (23/11/2015).
Sumber itu, yang tak ingin disebutkan jatidirinya, mengatakan Panel Tingkat-Tinggi Pelaksanaan Uni Afrika mengenai Sudan (AUHIP), yang dipimpin oleh mantan presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki, belum memberitahu kedua delegasi mengenai tanggal baru bagi dilanjutkannya pembicaraan.
Ia menyatakan perbedaan pendapat kedua pihak yang terpusat pada cara mengirim bantuan kemanusiaan buat warga yang terpengaruh di kedua daerah itu, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. Ia menambahkan SPLM/Sektor Utara telah mengumumkan penolakannya terhadap dialog nasional, yang digagas Pemerintah Sudan pada awal Oktober.
Pada Senin pagi, delegasi Pemerintah Sudan ke pembicaraan perdamaian Addis Ababa di dalam satu pernyataan menuduh SPLM/Sektor Utara melakukan pemerasan politik dengan tak-mengakui dialog nasional.
Pembicaraan perdamaian antara kedua pihak itu diluncurkan pada Kamis lalu (19/11) di Addis Ababa, Ethiopia, di bawah pengawasan AUHIP dengan tujuan mencapai kesepakatan guna mengakhiri konflik di Daerah Kordofan Selatan dan Blue Nile.
Kedua daerah itu telah menyaksikan bentrokan bersenjata antara militer Sudan dan pemberontak SPLM/Sektor Utara sejak 2011.
Pemerintah Sudan pada Sabtu (21/11) kembali menyampaikan komitmennya dalam memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan buat orang yang memerlukan di Daerah Kordofan Selatan dan Blue Nile, yang menghadapi bentrokan sengit sejak 2011.
"Pemerintah bersungguh-sungguh dan siap mengirim bantuan buat penduduk yang terpengaruh di kedua daerah tersebut," kata Ahmed Mohamed Adam, Komisaris Bantuan Kemanusiaan Sudan dan anggota delegasi pemerintah ke pembicaraan perdamaian, kepada wartawan di Addis Ababa.
"Tanggung-jawab hukum dan moral kami mengharuskan kami memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan kepada orang yang memerlukan di Kordofan Selatan, Blue Nile dan semua daerah yang warganya memerlukan bantuan," kata pejabat itu.
SPLM/Sektor Utara menyatakan lebih dari 500.000 warga sipil di kedua daerah tersebut memerlukan bantuan kemanusiaan. Tapi komisaris bantuan kemanusiaan Sudan mengatakan tak ada data statistik yang akurat mengenai warga yang terpengaruh.
Sembilan babak pembicaraan sebelumnya diselenggarakan antara kedua pihak, tapi semuanya gagal mencapai kesepakatan guna mengakhiri konflik di kedua daerah itu. (Antara)
Berita Terkait
-
Ramalan Kiamat di Uganda: Ratusan Warga Tinggalkan Rumah dan Masuk Hutan
-
Poin Afrika Selatan Disunat karena Turunkan Pemain Tidak Sah, Malaysia Menyusul?
-
Coca Cola PHK 600 Karyawan, Ini Alasannya yang Mengejutkan
-
Senayan Membara: Demo Mahasiswa Berujung Ricuh, Bom Molotov Meledak di Tengah Aksi
-
Resmi Lanjut Season 3, One Piece Live-Action akan Syuting di Afrika Selatan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini