Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar jajaran di daerah mengupayakan pencegahan kebakaran hutan dan lahan secara berkelanjutan "Saya ingatkan baik jajaran provinsi, kabupaten, Kodam, Polda dari atas ke bawah agar tahun depan 2016 harus betul-betul siap mencegah, jangan pontang-panting setelah kejadian," kata Jokowi di Taman Hutan Raya Sultan Adam Kecamatan Karangintan, Banjar Kalsel, Kamis (26/11/2015).
Presiden menyatakan hal itu ketika menghadiri peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia, Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional dan Bulan Menanam Nasional di Kalsel.
Presiden menyebutkan Indonesia memiliki SDA melimpah dengan luas terbesar ketiga tetapi ironisnya menjadi penyumbang emisi karbon terbesar keenam apalagi tahun 2015 kemungkinan terbesar karena kebakaran hutan dan lahan.
"Ini bukan prestasi tapi peringatan," kata Jokowi.
Menurut dia, menghadapi itu pemerintah terus berupaya mengurangi emisi karbon hingga 29 persen pada 2030 tetapi Indonesia juga minta negara maju dan berkembang memiliki komitmen yang sama.
"Terjadinya kebakaran hutan di beberapa daerah di Indonesia menjadi pelajaran bagi kita meski 18 tahun kasus ini selalu berulang. Ini harus jadi pelajaran berharga," katanya.
Emisi karbon dari gambut dan semakin tingginya degradasi hutan menjadi masalah karena kebakaran hutan dan lahan juga merusak ekosistem.
Menurut Presiden, tahun 2016 diharapkan upaya pencegahan dikerjakan sebelum terjadi kebakaran. "Ada provinsi yang hutan luas tetapi tidak terbakar hutannya, pasti ada yang dikerjakan dan tidak dikerjakan," kata Presiden dalam acara yang juga dihadiri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Menurut Presiden, ke depan semua pihak harus fokus pada pencegahan terutama pada lahan gambut karena kalau itu terbakar berapapun pesawat water bombing tidak akan bisa mengatasi.
Presiden juga meminta agar upaya pencegahan dilaksanakan secara berkelanjutan dengan melibatkan semua pihak. "Saya ingatkan setelah padam jangan lupa, kita harus siapkan langkah pencegahan lagi, pembuatan kanal bersekat harus dilanjutkan," katanya.
Kepala Negara menyebutkan setiap pagi dirinya mendapat data kebakaran di mana saja.
Menurut Presiden, kebakaran hutan 2015 dan sebelumnya harus menjadi peringatan. Sosialisasi agar tidak membakar dalam land clearing harus terus dilakukan pemda dan aparat.
"Hari ini kita beri contoh penanaman hutan rakyat. Ini terluas di Indonesia, harus direhabilitasi diawali dengan 10.000 pohon. Ditanam dipelihara tumbuh, itu sudah bagus," katanya.
Ia menyarankan agar upaya penanaman kembali dilakukan secara terfokus pada beberapa lokasi saja sehingga gampang dicek.
"Saya mengajak semua pihak untuk bergotong royong menjaga dan membangun hutan kita," kata Presiden Jokowi. (Antara)
Berita Terkait
-
Panas Adu Argumen, Irjen Aryanto Sutadi Bentak Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Jangan Sok-sokan!
-
PSI Tegaskan Posisi: Tetap Pro-Jokowi dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Roy Suryo Desak Prabowo 'Selamatkan' 8 Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi
-
Fakta Sebenarnya di Balik Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu
-
Reaksi 'Santai' Jokowi Usai Tahu Roy Suryo Cs Tak Ditahan di Kasus Fitnah Ijazah Palsu
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi