Suara.com - Pendiri ormas FPI, Habib Rizieq kembali menjadi sorotan karena dianggap menghina adat Sunda. Dia melesetkan ucapan "sampurasun" menjadi "campur racun".
Ucapan tersebut disampaikan ketika Rizieq diundang berceramah di Purwakarta pada Senin (15/11/2015) lalu. Dalam ceramah itu, awal sindiran "capur racun" itu lantaran dia tengah membicarakan sosok Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.
Dalam pidatonya itu, mantan narapidana itu mengatakan jika Dedi Mulyadi sudah bersikap 'sesat' dalam kebijakannya. Makanya Rizieq pun menilai itu akan mengancam ajaran Islam di Purwakarta.
Berikut pidato lengkap Rizieq Senin lalu itu seperti dilansir situs pribadi Rizieq:
Bismillaah wal Hamdulillaah ...
Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah ...
Sampurasun adalah ucapan selamat masyarakat Sunda yang sangat terkenal dan mengandung unsur penghormatan kepada sesama.
Sampurasun sebagai ADAT Sunda yang punya makna sangat baik dan amat bagus, serta boleh digunakan untuk menyapa sebagai penghormatan, selama tidak dijadikan sebagai pengganti SYARIAT "Assalaamu 'Alaikum".
Jadi, jangan adu domba ADAT dan SYARIAT, karena masing-masing ada tempat dan syarat serta cara penggunaan.
SALAM NUSANTARA
Di masyarakat Indonesia ucapan Selamat Pagi, Selamat Siang, Selamat Sore, Selamat Petang dan Selamat Malam merupakan salam pergaulan nasional untuk penghormatan terhadap sesama. Tentu sah-sah saja digunakan oleh masyarakat Indonesia, sebagaimana di masyarakat Arab ada ungkapan "Shobaahul Khoir" di pagi hari dan "Masaa-ul Khoir" di petang hari.
Namun, ketika ada pihak yang ingin menjadikan salam pergaulan nasional sebagai pengganti "Assalaamu 'Alaikum" di tengah umat Islam, dengan alasan karena "Assalaamu 'Alaikum" hanya merupakan Adat dan Tradisi Arab yang tidak ada kaitan dengan ajaran Islam, tentu jadi persoalan yang sangat serius.
ASSALAAMU 'ALAIKUM
Salam masyarakat Arab Jahiliyyah pada mulanya adalah "Wa Shobaahaa", atau yang sejenisnya, lalu datang Islam mengajarkan umatnya untuk menggunakan "Assalaamu 'Alaikum" sebagai Tahiyyatul Islam yaitu salamnya kaum muslimin.
Sejak itu "Assalaamu 'Alaikum" adalah Salam Islam bukan Salam Arab. Dan Salam Islam menjadi salah satu rukun Shalat yang tidak sah Shalat tanpanya.
Nah, jika "Assalaamu 'Alaikum" mau diganti dengan salam pergaulan nasional, lalu apakah nanti salam Shalat Shubuh jadi Selamat Pagi, dan salam Shalat Zhuhur jadi Selamat Siang, serta salam Shalat Ashar jadi Selamat Sore, kemudian salam Shalat Maghrib jadi Selamat Petang, sedang salam Shalat Isya jadi Selamat Malam ???
Tag
Berita Terkait
-
Sampurasun Jadi Campur Racun, Ini Sebab Orang Sunda Marah Besar
-
Sampurasun Jadi Campur Racun, Rizieq Shihab Terancam UU ITE
-
Rizieq Shihab Dilaporkan Hina Orang Sunda, FPI Usir Wartawan
-
FPI Ngotot Jatuhkan Ahok Lewat Dugaan Korupsi RS Sumber Waras
-
Latihan Otot Kaki, Ahok: Kalau Dikejar FPI Bisa Lari Kencang
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta