Suara.com - Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi membanggakan pengucapan 'sampurasun', bahkan sampai dipakai di berbagai tempat sampai event internasional. Menurut Dedi, sampurasun merupakan bagian dari identitas budaya sunda.
Hal itu pernah diceritakan Dedi dalam akun Facebooknya, saat dia menghadiri 'ASEAN Enterpreneurship Summit 2015' pekan lalu. Di sana Dedi cerita mengucapkan salam itu di khalayak Malaysia.
"Mungkin orang bertanya mengapa saya mengucapkan sampurasun di berbagai tempat. Saya hanya ingin menegaskan bahwa orang Sunda berperadaban dalam diplomasi sejak zaman dahulu, ucapan yang penuh makna kemuliaan," cerita Dedi.
Bupati yang sering mengenakan ikat kepala dan berpakaian serba putih khas 'pendekar' itu juga cerita alasan berpakaian seperti itu. Pakaian itu sesuai dengan falsafah bangsa yang beradab, menurutnya.
"Berangkat dari kebanggaan sebagai masyarakat yang memiliki keadiluhungan budaya, saya tegaskan Sunda bukan sekedar etnis tetapi sebuah filosofi dan ideologi," tutupnya.
Sebelumnya makna 'sampurasun' yang belakangan heboh karena dipelesetkan oleh tokoh FPI Habib Rizieq menjadi 'campur racun'. Mantan narapidana itu beralasan kebijakan Dedi itu bertentangan dengan ajaran Islam.
Namun Dedi menjelaskan makna sampurasun itu. Dia mengatakan sampurasun kependekan dari sampurna ning ingsuh ata yang berarti "menyempurnakan diri Anda". Itu dia katakan dalam akun fanpage Facebooknya dengan judul 'Catatan Kecil Tentang Makna Sampurasun'.
"Kesempurnaan diri adalah tugas kemanusiaan yang meliputi penyempurnaan pandangan, penyempurnaan pendengaran, penyempurnaan penghisapan, penyempurnaan pengucapan yang semuanya bermuara pada kebeningan hati. Pancaran Kebeningan hati akan mewujud sifat kasih sayang hidup manusia maka orang sunda menyebutnya sebagai ajaran siliwangi, silih asah, silih asih, silih asuh," jelas Dedi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
Terkini
-
Malam-malam, Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Wapres Gibran
-
Hakim MK 'Sentil' Hasto: Ngapain Gugat UU Tipikor ke Sini? Lobi Saja DPR, Kan Mereka Setuju
-
KPK Kumpulkan Bukti Kasus Pemerasan TKA, Cak Imin hingga Ida Fauziyah Berpotensi Diperiksa
-
Sebelum Cecar Gubernur Kalbar Soal Kasus Mempawah, KPK Analisis Barang Bukti Hasil Penggeledahan
-
Cak Imin Dorong Sekolah Umum Terapkan Pola Pendidikan Sekolah Rakyat: Ini Alasannya!
-
Warga Manggarai Tak Sabar Tunggu Proyek LRT Fase 1B Rampung, Macet Dianggap Sementara
-
Lewat Sirukim, Pramono Sediakan Hunian Layak di Jakarta
-
SAS Institute Minta Program MBG Terus Dijalankan Meski Tuai Kontroversi: Ini Misi Peradaban!
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya