Kapolda Metro Jaya Inspektur Polisi Tito Karnavian [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan banyak faktor yang menyebabkan daerah Johar Baru, Jakarta Pusat, sering terjadi tawuran antarwarga.
Salah satunya, Johar Baru merupakan daerah pemukiman padat penduduk dan lingkungannya kumuh. Belum lagi, di daerah ini tingkat pengangguran tinggi.
"Itu memang setting tempatnya seperti itu. Kumuh. Daerah slam area itu. Jadi ya interaksinya begitu, Konfliknya tinggi, psikologinya juga cepat emosi, pengangguran tinggi di situ. Jadi segala sesuatu cepat sekali meledak," kata Tito.
Terkait kemungkinan narkoba menjadi pemicu tawuran yang merenggut nyawa warga bernama Rivaldi alias Ipang (19) belum lama ini, Tito mengaku belum mengetahuinya karena belum ada bukti.
"Belum ada indikasi kearah itu. Belum ada bukti hubungan antara narkotika dan tawuran," katanya.
Tito mengatakan beberapa waktu yang lalu Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menawarkan kepada warga Johar Baru untuk pindah ke rumah susun agar kepadatannya berkurang, namun belum direspon.
"Pak Gubernur sudah beberapa kali menawarkan relokasi maupun pembangunan rumah susun sehingga lebih rapih, lebih ramah, Tingkat stresnya lebih rendah," katanya.
Salah satunya, Johar Baru merupakan daerah pemukiman padat penduduk dan lingkungannya kumuh. Belum lagi, di daerah ini tingkat pengangguran tinggi.
"Itu memang setting tempatnya seperti itu. Kumuh. Daerah slam area itu. Jadi ya interaksinya begitu, Konfliknya tinggi, psikologinya juga cepat emosi, pengangguran tinggi di situ. Jadi segala sesuatu cepat sekali meledak," kata Tito.
Terkait kemungkinan narkoba menjadi pemicu tawuran yang merenggut nyawa warga bernama Rivaldi alias Ipang (19) belum lama ini, Tito mengaku belum mengetahuinya karena belum ada bukti.
"Belum ada indikasi kearah itu. Belum ada bukti hubungan antara narkotika dan tawuran," katanya.
Tito mengatakan beberapa waktu yang lalu Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menawarkan kepada warga Johar Baru untuk pindah ke rumah susun agar kepadatannya berkurang, namun belum direspon.
"Pak Gubernur sudah beberapa kali menawarkan relokasi maupun pembangunan rumah susun sehingga lebih rapih, lebih ramah, Tingkat stresnya lebih rendah," katanya.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Wamenag Janji Semua Santri Dapat Makan Bergizi Gratis, Hanya 2 Persen yang Terjangkau Saat Ini!
-
7 Fakta Gunung Semeru Terkini Kamis Pagi, Status Darurat Tertinggi
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?