Suara.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk tidak 'bermain api' setelah negaranya menembak jatuh jet tempur Rusia.
Erdogan juga mengatakan dirinya ingin bertatap langsung dengan Putin saat membicarakan masalah iklim di Paris.
Putin sendiri ingin permintaan maaf dari Turki sebelum dia akan berbicara dengan Erdogan, kata ajudan presiden Rusia.
Menteri Luar Negari Rusia juga telah mengumumkan memutuskan untuk menangguhkan bebas visa untuk Turki.
Turki mengklaim jet tempur Rusia berada di wilayahnya saat ditembak, namun Rusia bersikeras pesawatnya terbang di atas Suriah.
"Saya ingin bertemu (Putin) tatap muka di Paris," kata Erdogan dalam pidatonya di televisi.
""Saya ingin membawa masalah ini ke titik yang wajar. Kami terganggu bahwa masalah telah meningkat," lanjutnya.
Dia juga mengatakan Turki tidak ingin merusak hubungan dengan Rusia. Namun, menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memberingatkan bahwa insiden parah bisa merusak kepentingan Turki.
Turki dan Rusia sendiri punya hubungan ekonomi yang penting. Rusia adalah mitra dagang terbesar kedua Turki, sementara lebih dari 3 juta wisatawan Rusia mengunjungi Turki pada tahun lalu.
Rusia pada Kamis (26/11) mengatakan pihaknya menyusun daftar luas sanksi ekonomi terhadap Turki yang akan memukul impor makanan dan proyek-proyek investasi.
Jet Rusia SU-24 ditembak pada Selasa (24/11) dan jatuh menabrak sebuah gunung di daerah yang dikuasai pemberontak di dekat perbatasan Turki.
Salah satu dari dua pilot Rusia tewas ditembak dari darat saat terjun pakai kursi pelontar usai jet terbakar. Pilot lainnya diselamatkan oleh pasukan khusus Rusia dan Suriah.
Militer Turki mengatakan pihaknya sudah mengirimkan sejumlah peringatan ke Rusia sebelum menembakkan rudal, sekitar 17 detik setelah pesawat memasuki wilayah udara Turki.
Pilot Rusia yang masih hidup mengatakan dirinya tidak menerima peringatan tersebut dan bersikeras jetnya tidak keluar dari ruang udara Suriah.
Setelah insiden itu, Turki dilaporkan menghentikan serangan udara terhadap militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sebagai bagian dari "keputusan bersama yang diambil dengan Rusia, yang juga telah menghentikan kampanye udara dekat perbatasan Turki".
Berita Terkait
-
Rusia Hentikan Semua Kontak Militer dengan Turki
-
Pesawat Ditembak, Rusia Ancam Balas Turki dengan Sanksi Ekonomi
-
Prancis dan Rusia Sepakat Bertukar Info Intelijen Soal ISIS
-
Turki Nyatakan Tak Tahu Pesawat yang Ditembak Jatuh Milik Rusia
-
Turki Rilis Rekaman Peringatan pada Jet Rusia, Ini Kata Navigator
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Sengkarut Haji Era Yaqut: Tak Cuma Kuota, Katering hingga Akomodasi Jemaah Diduga Jadi Bancakan
-
Ragunan Uji Coba Buka Malam Mulai Akhir Pekan Ini, Gubernur Pramono: Boleh Olahraga hingga Pacaran
-
KPK Usut Skandal EDC Rp700 M, Alasan Panggil Direktur Indosat Gali Skema Beli atau Sewa
-
Pastikan Jakarta Aman! Polisi Ungkap Identitas Pelaku Teror Bom di Tiga Sekolah Internasional
-
Dicari Warga Sekampung Gegara Cabuli Anak Tetangga, Kakek di Cakung Ngumpet di Kandang Ayam
-
Fakta Baru Pembunuhan Karyawati Minimarket Dina Oktaviani: Pelaku Jual Perhiasan Korban Rp4 Juta
-
Sebut Partai Pro Pekerja, Begini Strategi PDIP Beri Perlindungan PMI
-
Geger Pulau Pari! Jasad Pria Misterius Mengambang, Kondisinya Bikin Merinding
-
20 Oktober Jadi Ujian Prabowo, Akankah Lepas Bayang Jokowi dan Rombak Kabinet?
-
Resmi Meluncur: Electricity Connect 2025, Kolaborasi untuk Energi Tangguh dan Berdaulat