Suara.com - Saat ini, aparat keamanan sedang meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan aksi teror gerakan radikal ISIS di Indonesia. Peningkatan keamanan ini dilakukan setelah terjadi teror berdarah di Paris, Prancis, baru-baru ini.
Salah satu pelaku teror di Paris, ternyata adalah warganya sendiri yang pulang kampung setelah mempelajari gerakan radikal.
Kasus itulah yang sangat diwaspadai aparat keamanan. Menurut catatan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian, sedikitnya 384 WNI bergabung dengan kelompok radikal ISIS. Ada kekhawatiran, mereka pulang kampung dan menciptakan teror.
Posisi Front Pembela Islam dalam menyikapi permasalahan yang mungkin muncul kalau WNI yang berada di Suriah pulang kampung, kata Wakil Sekretaris Umum DPP FPI Bidang Dakwah Habib Salim Alatas alias Habib Selon, tidak akan gegabah.
"Tentu kita lihat dulu. Gerakannya kemana," kata Habib Selon kepada Suara.com, Minggu (29/11/2015).
FPI percaya aparat keamanan tentu tidak tinggal diam kalau terjadi aksi teror.
"Kan digaji rakyat. Amanin rakyat dong," kata Habib Selon.
Habib Selon kemudian menceritakan kondisi dilematis yang terkadang dialami FPI.
"Kalau FPI berhasil, nggak dianggap. Kalau nggak berhasil dimaki-maki. Kalau ilang nggak dicari," kata Habib Selon.
Lalu, Habib Selon menganalogikan FPI seperti daun salam dan nasi uduk.
"Kite kayak nasi uduk dan daun salam. Pas diperluin, daun salamnya dipakai. Kalau sudah nggak dipakai, daun salamnya dibuang," kata dia.
Tag
Berita Terkait
-
Antisipasi WNI ISIS Pulkam, FPI Tak Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
-
Dituding Menikahi Nyi Roro Kidul, Ini Reaksi Bupati Purwakarta
-
Bupati Purwakarta Bawa Salam Sampurasun Sampai ke Malaysia
-
Makna Mendalam Sampurasun yang Dipelesetkan 'Campur Racun'
-
Rizieq Diminta Minta Maaf Soal Campur Racun, FPI: Salah di Mana?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan