Suara.com - Direktur Utama PT Dumas Tanjung Perak Shipyard, Yance Gunawan, mengatakan keselamatan pelayaran di Indonesia masih tergolong rendah karena banyak permasalahan yang belum terpecahkan.
"Kami sebagai perusahaan galangan kapal terkadang bingung dengan temuan alat yang seharusnya tidak dipakai, namun ditemukan di pasar dan memiliki harga yang murah," katanya dalam diskusi Focus Group Discussion (FGD) tentang Keselamatan Pelayaran di Pelabuhan: Kasus KMF Wihan Sejahtera di ITS Surabaya, Senin.
Ia mencontohkan, baju pelampung yang disediakan untuk penumpang kapal, seharusnya bisa digunakan lebih dari 3-7 hari, namun di pasaran ditemukan hanya bisa bertahan satu jam saja, kemudian tidak bisa digunakan lagi.
"Untuk baju pelampung saja, Indonesia masih belum bisa mengatasinya, padahal ini adalah aspek keselamatan sepele, namun risikonya bisa fatal. Seharusnya barang-barang semacam ini tidak digunakan, padahal di pasaran masih beredar," ujarnya.
Menurut dia, harus ada lembaga perlindungan konsumen yang bisa merambah ke laut, supaya ada pihak yang bisa melakukan razia terkait barang-barang semacam baju pelampung tersebut, apalagi dijual dengan harga yang sangat murah.
Hal senada diungkapkan oleh Ketua Persatuan Pengusaha Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional Indonesia DPC Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Surabaya, Stevens H. Lesawengan, yang mengatakan untuk mewujudkan kecelakaan nihil, maka pemerintah harus tegas.
"Untuk mewujudkan zero accident (kecelakaan nihil), maka pemerintah tidak membiarkan terjadinya pelanggaran dan tidak tegas dalam menegakkan aturan tentang keselamatan pelayaran," jelasnya.
Dikatakannya, kecelakaan kapal juga sering terjadi akibat rendahnya kualitas sumber daya manusia dan tidak memadainya kesejahteraan Anak Buah Kapal (ABK).
Keselamatan pelayaran ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu faktor kapal, kualitas ABK dan kesejahteraan ABK, serta faktor pengawasan operasional kapal.
"Melihat peristiwa tenggelamnya KM Wihan Sejahtera beberapa waktu lalu, jumlah penumpang dengan pelampung tidak sesuai, apalagi menurut Pelindo III data manifest di pelabuhan dengan di lapangan berbeda," terangnya.
Ia berharap, semua pihak terkait seperti pemerintah, pengusaha galangan kapal, penumpang, pihak pelabuhan agar sadar dalam keselamatan pelayaran, supaya tidak menimbulkan kecelakaan kapal, apalagi hingga adanya korban. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
KPK Ungkap Pengembalian Dana Haji Ilegal! Siapa Saja yang Sudah Mengaku?
-
Piala Dunia Resmi Disiarkan Gratis di TVRI, Mulai Kapan Bisa Ditonton?
-
Lowongan Kerja PLN 1-5 Oktober 2025: Lulusan D3, S1, S2 Semua Jurusan Merapat, Cek Syaratnya di Sini
-
Liput Kasus Keracunan MBG, Jurnalis Malah Dicekik Pekerja SPPG Dapur Umum di Pasar Rebo
-
Musala Ambruk Makan Korban, Netizen Gemas dengan Pernyataan Pengasuh Ponpes Al Khoziny
-
Kapuk Dimekarkan Jadi Tiga Kelurahan, Kantor Lurah Baru Dibangun 2027
-
Wamendagri Ribka Minta 6 Provinsi di Tanah Papua Percepat Eliminasi Malaria
-
Jaringan Pemasok Amunisi ke OPM Terbongkar! Muncul Dugaan Libatkan Oknum TNI