Suara.com - Dimyati Natakusumah, anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) mengatakan bahwa sidang MKD soal kasus dugaan pencatutan nama Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang diduga dilakukan Ketua DPR Setya Novanto digelar tertutup agar lebih fokus. Selain itu, Setya Novanto yang berstatus sebagai terlapor dalam kasus tersebut, juga meminta sidang untuk dilakukan tertutup.
"Sebelum sidang, terlapor ditanyakan apakah ingin terbuka atau tertutup. Dia ingin tertutup," kata Dimyati.
"Sidang tertutup juga biar lebih fokus. Kan aturan di tata tertib juga menyatakan sidang harus digelar tertutup," lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Dimyati juga mengatakan bahwa dirinya sulit membuktikan kesalahan Setya Novanto. Sebab, sejauh ini, dirinya belum menemukan bukti kesalahan Setya Novanto dalam kasus tersebut.
"Pembuktian kesalahannya susah. Di mana letak kesalahannya? Rekaman itu kan diambil saat ngobrol. Kejadiannya dimana juga nggak jelas. Siapa saksi juga tidak jelas. Makanya harus dibedah," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada