Suara.com - Presiden Joko Widodo sempat marah atas kasus dugaan pencatutan nama dirinya dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto dalam hal perpanjangan kontrak PT Freeport.
Menanggapi hal ini, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menilai pernyataan Jokowi soal pencatutan namanya oleh Setya Novanto hanya bentuk kekecewaan, bukan marah yang berlebihan.
"Kalau menurut saya belum marah, saya binggung kenapa media koran Inggris sambil tulis furious. Saya kira itu bukannya marah yang sampai ya (geram)," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (9/12/2015).
"Beliau marah saya tahu marah, tapi media jangan tulis seolah marahnya itu (sampai geram), tapi pasti marahlah. Wajar donk namnya dicatut minta saham," Ahok menambahkan.
Mantan Bupati Belitung Timur itu menceritakan selama tiga tahun memimpin Jakarta bersama Jokowi ketika itu banyak melewati segala rintangan, salah satunya dari para pengusaha.
"Jujur saja saya tiga tahun dengan pak Jokowi disini, Jakarta godaannya lebih banuyak daripada jadi presiden, kalau kita bilang mau uang (pasti banyak). Tapi Pak Jokowi mau nggak terima deal dari penyusaha properti? (Nggak), ketemu aja enggak mau," jelas Ahok.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi mengungkapkan kemarahannya atas kasus dugaan pencatutan nama dirinya dan Wapres Jusuf Kalla.
"Proses yang berjalan di MKD harus kita hormati. Tetapi, tidak boleh yang namanya lembaga itu dipermain-mainkan. Lembaga negara itu bisa kepresidenan, bisa lembaga negara yang lain," kata Jokowi kemarin.
"Saya nggak apa-apa dikatakan presiden gila, presiden saraf, presiden koppig, nggak apa-apa. Tapi kalau sudah menyangkut wibawa, mencatut, meminta saham 11 persen, itu yang saya tidak mau. Nggak bisa! Ini masalah kepatutan, masalah kepantasan, masalah etika, masalah moralitas, dan itu masalah wibawa negara," sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Tewas usai Dicabuli, Jejak Pembunuh Mayat Bocah dalam Karung Terungkap Berkat Anjing Pelacak!
-
Harus Ada TPA Terpadu di PIK usai Ada Sanksi dari KLHK
-
Ganti Kapolri Tak Cukup! Presiden Prabowo Didesak Rombak Total UU Kepolisian
-
Langit Madinah Mencekam, Diduga Rudal Houthi Dicegat Pertahanan Arab Saudi
-
Aktivis 98 Gagas 'Warga Peduli Warga', Bagikan Ribuan Sembako ke Ojol dan Warga Rentan Jakarta
-
Viral Detik-Detik Truk Gas Meledak: 8 Orang Tewas Terpanggang, Puluhan Kritis
-
Suyudi-Dedi Prasetyo Calon Kuat, Seabrek 'Dosa' Era Kapolri Listyo Mesti Ditanggung Penerusnya!
-
Tiga Mahasiswa Dinyatakan Hilang, Polda Metro Jaya Buka Posko Pengaduan
-
Isu Listyo Sigit Diganti, ISESS Warning Keras: Jangan Pilih Kapolri dengan Masa Jabatan Panjang
-
'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya