Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan tak gentar meski Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah menyerahkan hasil audit tim investigasi soal pembelian lahan di Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat, yang diduga merugikan negara sekitar Rp 191 miliar ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Itu hak KPK silahkan saja gitu lho. Kamu silahkan saja tindaklanjuti hasil audit itu. Makanya saya mau tanya oknum KPK kalau mau bikin hebat (bisa menyatakan saya bersalah), ada penyidik KPK yang hebat ya seru, salah saya dimana?" ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (8/12/2015).
Ahok menyadari kesalahan Pemerintah DKI Jakarta adalah ketika membeli sebagian lahan di RS Sumber Waras dengan menggunakan harga nilai jual objek pajak (NJOP) di Tomang Utara, sedangkan seharusnya sesuai NJOP di kawasan Kyai Tapa.
"Orang belinya, itu kan cuma dikatakan bahwa itu salah karena lebih mahal karena letaknya ada di Kyai Tapa jadi mahal. Kata audit BPK itu seharusnya ada di Tomang Utara, terus emang yang menentukan alamat sertifikat emangnya gue," kata Ahok.
"Terus dia menganggap katanya kita menentukan NJOP sembarangan? NJOP itu ditentukan ada rumusnya lho dari Menteri Keuangan. Jadi NJOP bukan turun dari langit. itu aja. Jadi salahnya di mana?" Ahok menambahkan.
Kemarin Senin (7/12/2015) dari gedung lembaga anti rasuah, Wakil Ketua KPK Zulkarnain segera meminta keterangan Ahok terkait pembelian lahan RS Sumber Waras di Jakarta Barat.
"(Ahok) tentu akan kami undang untuk dimintai penjelasan," kata Zulkarnain saat jumpa pers usai menerima hasil audit investigasi oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Gedung KPK, Jakarta.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!