Peneliti LSI Ardian Sopa. (Suara.com/ Erick Tanjung)
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil quick count atau hitungan sementara pemilihan kepala daerah serentak 2015 di sejumlah wilayah Indonesia. Daerah yang menyelenggarakan Pilkada serentak pada Rabu (9/12/2015) kemarin mayoritas dimenangkan oleh pasangan calon petahana, baik itu incumbent Bupati/Walikota dan Gubernur.
"Dari 21 wilayah, 15 daerah dimenangkan oleh incumbent atau keluarga incumbent atau diatas 70 persen," kata Ardian Sopa, peneliti LSI dalam konfrensi pers di kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur.
Salah satunya adalah Provinsi Sumatera Barat dimenangkan oleh Irwan Prayitno-Nasrul Abit, pasangan petahana Gubernur ini meraih 59,04 persen suara. Kemudian Kabupaten Banyuwangi yang dimenangkan oleh pasangan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyamoko yang memperoleh 88,78 persen suara.
"Selain itu Kabupaten Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur) dimenangkan oleh pasangan Rita Widyasari-Edi Damansyah. Rita adalah incumbent Bupati yang meraih 88,76 persen suara," ujarnya.
Suara.com - Menurut Ardian kemenangan para petahana itu dipengaruhi beberapa faktor. Pertama adalah karena masyarakat merasa puas atas kinerja kepemmpinannya selama menjabat, kedua, pasangan petahana itu sudah lebih dikenal oleh masyarakat, artinya mereka sudah punya modal awal yaitu popularitas.
Faktor ketiga adalah pasangan petahana dianggap telah menguasai dan mampu menjangkau semua segmen pemilih. Faktor yang keempat pasangan petahana mampu menggerakan tokoh informal maupun formal seperti orang birokrasi.
"Kemudian yang ke lima, pasangan petahana ini lebih siap secara finansial. Selama menjabat dia bisa mengumpulkan pundi lebih banyak, dan gajinya selama menjabat cenderung tidak terpakai karena semua kebutuhannya ditanggung negara," katanya.
Sementara itu, metodologi quick count LSI ini dengan teknik penarikan sampel secara multistage random samping. Sampel tersebar secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih dan dipilih secara acak di wilayah kecamatan untuk kabupaten dan seluruh wilayah kabupaten untuk provinsi. Sedangkan samping error ± 1%.
Sekedar informasi, 15 wilayah yang dimenangkan oleh pasangan petahana adalah Provinsi Sumatera Barat, Kota Batam, Bengkulu Utara, Malang, Kediri, Gresik, Banyuwangi, Indramayu, Kutai Kartanegara, Kota Samarinda, Kotawaringin Timur, Gowa, Lombok Tengah, dan Lombok Utara.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Tepis Kabar Rektor IPB Arif Satria Bakal Dilantik Jadi Kepala BRIN, Mensesneg: Belum Ada Hari Ini
-
Alasan Kuat Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN: Beliau COO Danantara
-
Profil Dony Oskaria, Plt Menteri BUMN Pilihan Prabowo yang Hartanya Tembus Rp 29 Miliar
-
Polisi Bongkar Modus Lempar Bola Komplotan Copet di Halte TransJakarta, Begini Praktiknya!
-
Sudah Komitmen, Mensesneg Sebut Mahfud MD Bakal Diajak Gabung ke Tim Reformasi Kepolisian
-
BREAKING NEWS! Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN Gantikan Erick Thohir
-
Jalur Tol Gratis dari Gerbang Tol Fatmawati 2 Kurangi Macet 24 Persen, Bakal Dibuka hingga Oktober?
-
Bantah Aktivis Syahdan Husein Mogok Makan di Tahanan, Polisi Tunjukkan Bukti Ini!
-
Warning dari Senayan Buat Erick Thohir: Boleh Rangkap Jabatan, Tapi....
-
Nasib Wali Kota Prabumulih Buntut Ulah Anak: Disemprot Kemendagri, LHKPN Diubek-ubek KPK