Suara.com - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia Sulistiyo mempertanyakan surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta surat edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai reaksi atas perayaan ulang tahun PGRI ke 70 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (13/12/2015).
Dalam surat edaran B/3903/M.PANRB/12/2015 tanggal 7 Desember yang diterbitkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi melarang guru untuk mengikuti kegiatan PGRI dalam rangka merayakan ulang tahun yang dilaksanakan pada hari ini.
"PGRI adalah organisasi legal yang selama ini bergandengan tangan dengan pemerintah. Tidak ada yang perlu dicurigai ketika PGRI mengundang anggotanya seluruh pelosok Indonesia untuk merayakan HUT ke 70," kata Sulistiyo dalam sambutan.
Sulistiyo menegaskan puncak acara ulang tahun PGRI di Stadion Utama Gelora Bung Karno legal. Panitia acara sudah mendapatkan izin dari kepolisian.
"Saya bersyukur anggota PGRI bersemangat hadir dan justru mendapat dukungan dari bupati/wali kota dan gubernurnya," kata Sulistiyo.
Dia mengungkapkan acara puncak hari ulang tahun PGRI memang dibuat secara khusus, sama seperti tahun ultah yang ke 40, ke 50, dan 60, turut mengundang anggota dalam jumlah yang banyak. Bagi PGRI, acara semacam ini sekaligus menjadi forum silaturahim nasional.
"Ini juga menjadi ajang saling komunikasi antarsesama profesi. Tidak ada politis, kecuali politik untuk memperjuangkan mutu guru dan pendidikan," kata dia.
Sulitsiyo mengapresiasi Presiden Joko Widodo dan pejabat negara yang mendukung suksesnya acara ini.
Presiden Joko Widodo yang masuk daftar undangan ternyata berhalangan hadir ke acara tersebut. Kehadiran Kepala Negara pun diwakilkan kepada Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Selain Puan, acara tersebut juga dihadiri sejumlah pejabat, antara lain Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman, Gubernur Jawa Timur Sukarwo, dan Gubernur Banten Rano Karno.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Geger Temuan Mayat Wanita di Pejaten Jaksel, Sempat Terdengar Pekik Histeris!
-
Teriakan Pecah Dini Hari! Detik-detik Terapis Muda Ditemukan Tewas di Pejaten Barat
-
Cak Imin Rencana Bebaskan Tunggakan Iuran Peserta BPJS Kesehatan, Target Selesai Bulan Depan
-
Staf Ahli Kemensos Jadi Tersangka Korupsi Bansos, Sebut Jadi Korban Perintah Mensos Juliari Batubara
-
Libatkan 27 Ribu Siswa, Gerakan Membatik Bersama Bunda PAUD Jateng Pecahkan Rekor Muri
-
DPR Sahkan RUU Kepariwisataan Menjadi Undang-Undang, Begini Isi Perubahan Pentingnya!
-
Ada Skenario Apa Ba'asyir ke Solo? Rocky Gerung Sebut Jokowi Cemas: Tak Punya Lagi Backup Politik!
-
DPR Turun Tangan Usai Kebakaran Hebat Lahap Hunian Pekerja IKN, Investigasi Segera Digelar
-
9 Fakta Kebakaran Kilang Pertamina Dumai, Ledakan Keras Awali Kobaran Api dan Kepanikan Warga
-
Memastikan DPR Konsisten, KPA Kawal Pembentukan Pansus Penyelesaian Konflik Agraria