Suara.com - Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago menilai Koalisi Indonesia Hebat memanfaatkan momentum pengunduran diri Setya Novanto dari Ketua DPR, untuk melakukan kocok ulang pimpinan DPR.
"KIH berkemungkinan memulai kisruh lembaran baru dengan merevisi UU MD3 dalam rangka kocok ulang pimpinan DPR," katanya di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, apabila kocok ulang terjadi maka semua pimpinan DPR akan berganti secara otomatis dan kemungkinan kubu KIH ambil alih pimpinan DPR.
Pangi menilai pengunduran Novanto sebagai pintu masuk bagi pemburu kekuasaan dan posisi pimpinan DPR akan diambil alih KIH.
"Drama pelanggaran etika hanya sekadar pintu masuk kocok ulang pimpinan DPR," ujarnya.
Dia menjelaskan, jangan sampai panggung politik terjadi di MKD hanya libido politik menjadi pimpinan DPR.
Namun, menurut dia seharusnya jadikan polemik dan kisruh ini untuk melawan dominasi dan pemufakatan jahat mengambil kekayaan alam dan jelas merugikan kepetingan bangsa.
"Jangan sampai kembali kisruh untuk memburu kekuasaan pimpinan DPR ditampilkan ke ruang publik yang memalukan," ucapnya.
Dia menilai sebaiknya DPR berhenti menampilkan kekisruhan dan polemik di ruang publik dengan menampilkan kisruh baru melalui revisi UU MD3. Pangi meminta DPR fokus memikirkan kepentingan rakyat dan melaksanakan tugas legislatif.
Sebelumnya, Setya Novanto menuliskan surat pengunduran dirinya sebagai Ketua DPR kepada Pimpinan DPR.
Dalam surat itu disebutkan bahwa sehubungan dengan penanganan dugaan pelanggaran etika yang ditangani di DPR RI, untuk menjaga martabat dan untuk menciptakan ketenangan masyarakat, dengan ini saya mengundurkan diri dari Ketua DPR RI.
Surat yang ditandatanganinya di atas meterai tersebut ditembuskan kepada pimpinan MKD dan tertanggal 16 Desember 2015. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri