Suara.com - Dalam rapat paripurna di DPR, Jumat (18/12/2015), Setya Novanto menyampaikan pernyataan pengunduran diri dari jabatan ketua DPR secara langsung.
Novanto mengatakan telah membuat surat pernyataan pengunduran diri dengan tembusan kepada pimpinan Mahkamah Kehormatan Dewan. Surat tersebut telah dibacakan pimpinan MKD pada Rabu (16/12/2015).
Dalam pidato, Novanto mengatakan keputusan mundur diambil sebagai rasa hormat kepada rakyat Indonesia.
"Selama saya mengemban tugas di DPR tentu banyak dinamika yang perlu disikapi dengan bijaksana yang harus dilandasi sebagai bentuk cinta Tanah Air dan untuk menjaga harkat dan martabat serta kehormatan lembaga DPR Republik Indonesia. Prinsip yang saya pegang sebagai ketua DPR. Dan atas dasar itulah saya mengundurkan diri seraya memohon maaf atas segala kekhilafan yang terjadi," ujar Novanto.
Novanto merasa sudah berusaha sebaik-baiknya bekerja demi kepentingan bangsa, meski tak sempurna. Kata Novanto, dia masih tetap anggota DPR.
"Saya akan tetap di sini menjalankan tugas di dewan dan terus berjuang demi kepentingan rakyat," katanya.
Menurut pengamatan Suara.com, usai pidato, Novanto bersalaman dan berfoto bersama pimpinan DPR. Setelah itu, ia berjalan menuju kursi peserta rapat paripurna.
Sejumlah anggota DPR terlihat langsung menghampiri Novanto untuk bersalaman.
Novanto mundur pada Rabu (16/12/2015) setelah tersandung kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat bertemu Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin. Kasus etik Novanto di Mahkamah Kehormatan Dewan selesai, tapi kasus dugaan pemufakatan jahat tersebut masih berlangsung di Kejaksaan Agung.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Benarkah DPR Tak Pilih Johan Budi dan Busyro karena Marah?
Anang Sibuk di DPR, Ashanty: Kamu Bukan Suamiku yang Dulu
Ahmad Dhani Tuding Mulan Lakukan Tindakan Bodoh, Baim Wong Kaget
Isu Selingkuhi Mantan Istri Farhat, Ini Kata Ustadz Zacky Mirza
Berita Terkait
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Update Evakuasi 7 Pekerja Freeport: Tim Penyelamat Hadapi Risiko Tinggi di Tambang Bawah Tanah
-
Sudah 5 Hari, 7 Pekerja Masih Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport
-
Sikap Tegas Kamga soal Freeport di Pestapora: Tak Mau Campuri Urusan Band, Tapi...
-
Sindiran Pedas? Akademisi Sebut Jejak Sopir Sahroni, Noel, Setnov, Bahlil, hingga Haji Isam
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO