Suara.com - Majelis Umum PBB, Kamis (17/12/2015), mengkritik Iran dan mengecam Korea Utara atas pelanggaran hak asasi manusia. Kritik tersebut tertuang dalam resolusi yang diadopsi oleh organisasi dunia beranggotakan 193 negara itu.
Sebanyak 119 negara mendukung resolusi yang mengecam pelanggaran berat di Korut. Para negara tersebut mendorong Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan Pyongyang ke Mahkamah Pidana Internasional.
Namun resolusi yang dirancang Uni Eropa dan Jepang itu ditentang oleh 19 negara termasuk sekutu Korut, Tiongkok, Rusia, Sudan, Kuba, Iran, Mesir, Zimbabwe dan Venezuela. Sebanyak 48 negara abstain.
Jumlah suara itu menunjukkan kecaman lebih keras terhadap Korut, dibandingkan resolusi serupa pada 2014 yang diadopsi dengan 116 mendukung, 20 menentang, dan 53 abstain.
Resolusi itu menuntut penutupan jaringan penjara Korut yang diduga menampung 100 ribu tahanan dalam kondisi mengerikan.
Korea Utara bereaksi keras terhadap resolusi itu, dan menyebutnya sebagai "produk konfrontasi politik" oleh Amerika Serikat dan para sekutunya.
Sebuah resolusi yang dirancang Kanada dan mengungkap keprihatinan serius atas hukuman mati di Iran diadopsi dengan suara 81 mendukung, 37 menentang dan 67 abstain.
Iran mendapat kritikan keras atas pemberlakuan hukuman mati yang kejam, dengan lebih dari 800 orang telah dieksekusi tahun ini, dan merupakan angka tertinggi dalam beberapa tahun.
Resolusi tersebut merupakan yang pertama dibuat atas catatan hak asasi manusia Iran, yang diadopsi sejak tercapainya kesepakatan nuklir bersejarah dengan negara-negara besar.
Di antara negara yang menentang resolusi itu adalah Tiongkok, Kuba, Rusia, Suriah, Afrika Selatan, India, Indonesia, Irak dan Lebanon.
Resolusi tersebut tidak mengikat, namun secara politis penting sebagai bentuk penilaian internasional terhadap rejim-rejim tersebut. (Antara)
Berita Terkait
-
Viral Jejak Kim Jong Un Dihapus Usai Bertemu Putin di China, Bawa Toilet ke Luar Negeri!
-
Israel vs Iran: Potensi Perang Dunia III?
-
Korea Utara Ubah Strategi Militer: Jumlah Nuklir Ditingkatkan
-
CEK FAKTA: Benarkah Kementerian Dalam Negeri Israel Dihantam Rudal Iran?
-
Iran: Serangan Israel Hancurkan Kepercayaan, Hubungan dengan AS "Di Bawah Nol"
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan