Suara.com - Koordinator Divisi Hukun Dan Monitoring Peradilan ICW, Emerson Juntho mengatakan terpilihnya lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh Komisi III DPR RI sudah mengecewakan banyak pihak termasuk ICW. Itu sebabnya ia meminta kepada pimpinan tersebut untuk menunjukan kerjanya sebagai lembaga pemberantasan korupsi.
"Dari perspektif publik dipilihnya lima pimpinan KPK ini berangkat dari kekecewaan dan juga keraguan, itu yang harus dijawab dari kelima pimpinan KPK yang sekarang," ujar Emerson saat diskusi bertajuk KPK Jilid IV di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/12/2015).
"Selama 4 tahun kedepan, dia harus membantah semua keraguan dan kekecewan publik," tambahnya.
ICW Anggap Pimpinan Baru KPK "Sahabat" DPR
Emerson juga berharap kepada pimpinan KPK yang baru, dan yang hampir semua visi misinya 80 persen melakukan pencegahan bukan pemberantasan korupsi untuk bisa memberikan harapan dan bukti kepada masyarakat dalam memberantas korupsi.
"Pimpinan KPK yang nantinya dialntik itu harus menghindari KPK sebagai komisi pencegahan korupsi, harus menghindari komisi perlindungan koruptor, harus menghindari dari komisional penggali kuburan pembebasn korupsi, yang saya maksud ini penting kedepan karena KPK harus dipertahankan dan diperkuat," jelasnya.
"Karena pelemahan KPK harus dilawan, kita berharap KPK jadi komisi pemberantasn korupsi, dan menolak revisi UU KPK seperti yang dilakukan pimpinan KPK jilid III," sambung Emerson.
Walaupun cemas dengan pimpinan KPK yang baru, ICW menginginkan agar lembaga anti rasuah itu mampu ada dan berdiri paling terdepan untuk memberantas korupai hingga 100 tahun mendatang.
"Kita berharap KPK sampi 100 tahun masih ada, kita berharap harap-harap cemas kepada pimpinan KPK jilid IV," tutupnya.
Berita Terkait
-
KPK Lakukan Kajian Program Makan Bergizi Gratis untuk Cegah Korupsi
-
KPK Kaji Pengawasan Program Makan Bergizi Gratis di Tengah Ancaman Korupsi
-
KPK Dalami Dugaan Penyimpangan Kuota Haji, Ketua Koperasi Amphuri Bangkut Melayani Diperiksa
-
Eks Dirut Antam Arie Ariotedjo Ternyata Diam-diam Sudah Diperiksa KPK, Kasus Korupsi Rp100 M Disorot
-
Diam-diam Periksa Ayah Eks Menpora Dito Ariotedjo, KPK Minta Maaf Baru Umumkan Hari Ini, Mengapa?
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
Terkini
-
Blak-Blakan, Prabowo Tolak Keponakan Ikut Proyek Kemhan: Cari Usaha Lain!
-
Prabowo Ingatkan Anak Muda: Kuasai Ekonomi Sebelum Jadi Pemimpin Politik
-
Jakarta Bersih-Bersih: Halte Transjakarta BNN dan Tiang Monorel Masuk Daftar Pembongkaran
-
DPR Akan Panggil Trans7, Cucun: Jangan Demi Rating Malah Memecah Belah Bangsa
-
Sidang Praperadilan Ditolak, Nadiem Makarim Tulis Surat Menyentuh dari Balik Jeruji
-
BPI Danantara dan Pemprov DKI Siap Wujudkan Proyek Energi Sampah November Ini
-
Wapres Gibran Bingung Ditanya CPNS Optimalisasi? Respon Singkatnya Jadi Sorotan!
-
Surya Paloh dan Sjafrie Gelar Pertemuan Tertutup di Kantor Menhan, Ada Sinyal Politik Apa?
-
Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Mei 1998 Tidak Boleh Dihapus dari Sejarah
-
'Sakit Hati' Lama Terbongkar di Pengadilan, Jusuf Hamka: Saya Dizalimi Hary Tanoe