Suara.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI berharap kepada Presiden RI Joko Widodo untuk mencopot Menteri BUMN Rini Soemarno dan Direktur Utama PT Pelindo II Richard Joost Lino. Keduanya diduga terbukti melanggar konstitusi dan perundang-undangan.
Anggota Komisi III DPR RI F-PDI Perjuangan, Dwi Ria Latifa mengaku tak bisa memastikan apakah Rini dan Lino bakal dicopot oleh Jokowi. Dia beranggapan kalau hal tersebut merupakan kewenangan Presiden.
"Itu kewenangan Presiden Jokowi. Tapi bahwa dengan bukti yang ada, kemudian pansus juga udah merekomendasikan seperti itu menurut saya (ya harus diturunkan)," katanya usai menghadiri diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/12/2015).
Ria juga berharap kepada aparat penegak hukum untuk segera memproses kasus Rini dan Lono. Hal ini bertujuan agar tak jadi polemik di masyarakat.
"Kalau mislanya sudah seperi itu, supaya kinerja pelindo sudah tidak lagi terganggu ke depan paling tidak presiden harus berfikir mencari penggantinya supaya pelindo tetap melakuka tugasnya dengan baik dan dipimpin oleh orang yang tepat," jelasnya.
"Tapi dengan adanya fakta dilapangan mislanya polisi ini sudah anggap dan layak dijadikan tersangka. Kemudian DPR sendiri sudah beri rekomendasi bahwa orang ini bermasalah, apakah presiden mau mempertahankan orang bermasalah dibawah kepenimpinan beliau?" kata Ria.
Lebih jauh, Ria beserta DPR tengah menunggu langkah serta keputusan presiden Jokowi apakah berani mencopot orang yang diduga bersalah serta diduga melakukan tindakan korupsi ini.
"Tinggal kita tunggu saja apa yang akan dilakukan oleh Presiden. Menurut saya kinerja yang diharapkan maksimal tentu harus orang-orang yang bisa kerja maksimal dan ngga punya persoalan. Dan nggak usah orang yang terlalu sombong," tegasnya.
Berita Terkait
-
Sebut Kejagung Layak Tetapkan Sri Mulyani Tersangka, OC Kaligis: Masa Anak Buah yang Dikorbankan?
-
KPK Belum Tahan Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Alasan Kesehatan Jadi Pertimbangan
-
Keok, Nadiem Makarim Pasrah Gugatan Praperadilan Ditolak Hakim: Saya Terima Hasilnya!
-
Rekam Jejak Halim Kalla yang Jadi Tersangka Korupsi PLTU, Pernah Jadi Anggota Dewan
-
Mengintip Kekayaan Halim Kalla yang Kini Jadi Tersangka Korupsi PLTU
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
Darurat Tengah Malam? Ini Daftar Rumah Sakit & Puskesmas 24 Jam di Palembang
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
Terkini
-
Nestapa Istri Brigadir Nurhadi, Tuntut Ganti Rugi Rp771 Juta Atas Kematian Janggal Suaminya
-
Tiba di Arab Saudi, Penyidik KPK Bersiap Usut Dugaan 'Permainan' Kuota Haji di Tanah Suci
-
Kemensos Dirikan 28 Dapur Umum, Produksi 100 Ribu Nasi Bungkus Tiap Hari untuk Korban Banjir Sumatra
-
Korupsi Proyek Rel Kereta Api Medan Ancam Keselamatan, KPK: Bisa Sebabkan Kecelakaan Maut
-
Diangkut Helikopter, 4 Ton Bantuan Udara Diterjunkan ke 3 Kabupaten di Sumbar
-
Sudah Kirim Surat Panggilan, KPK akan Periksa Ridwan Kamil Pekan Ini
-
KPK Jebloskan ASN Kemenhub ke Penjara, Diduga Otak Pengaturan Proyek Kereta Api Medan
-
Awas Macet! Cek Pengalihan Arus Reuni Akbar 212 di Monas Besok, Ini Titik Rawan Kepadatan
-
Akses Terputus, Relawan PSI Tetap Tempuh Jalan Sulit Salurkan Bantuan untuk Warga Tapanuli Utara
-
Babak Baru Skandal Satelit Kemenhan, Laksda Leonardi Cs Segera Diadili