Suara.com - Warga Sei Taiwan Kecamatan Sebatik Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) merasakan gempa bumi yang cukup kencang sekitar pukul 02.50 WIT, Senin (21/12/2015).
"Saya panik karena gempa cukup keras dan lama," kata warga Sebatik, Firman yang langsung keluar rumah, Senin dinihari (21/12/2015).
Gempa yang terjadi beberapa detik cukup membuat kaget warga yang sedang terlelap tidur tersebut.
Gempa bumi mengguncang Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) sekitar pukul 02.50 waktu setempat dan getarannya dirasakan selama satu menit oleh warga yang bermukim di wilayah itu.
Akibat gempa tersebut, getarannya sangat terasa selama satu menit oleh masyarakat di wilayah perbatasan RI-Malaysia. Warga yang tidur terbangun dan lantas berhamburan keluar dari rumah masing-masing.
Eddy Santry, warga Jalan Pelabuhan Baru Kelurahan Nunukan Timur, Senin dini hari (21/12/2015) mengatakan, sangat terkejut atas getaran kuat tersebut yang menyebabkan perabotan rumah seperti kursi, komputer dan lemari berjatuhan.
"Kami terpaksa lari keluar rumah karena takut ada gempa susulan," ujar dia mealui smbungan telepon seraya menambahkan suasana Kabupaten Nunukan gelap gulita karena listrik padam ditambah hujan gerimis disertai petir.
Mereka terbangun dari tidur karena khawatir gempa tersebut akan disusul dengan adanya tsunami.
Sebelum terjadi gempa gonggongan anjing cukup membuat warga terbangun. Kemudian tak lama setelah gongongan anjing tersebut gempa terjadi hingga sampai dua kali.
Sei Taiwan merupakan daerah yang langsung berbatasan dengan laut.
Sebagaimana diketahui, Indonesia memang merupakan daerah yang rawan gempa bumi. Mengutip penjelasan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam laman resminya, secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Pada bagian selatan dan timur Indonesia terdapat sabuk vulkanik (volcanic arc) yang memanjang dari Pulau Sumatera, Jawa - Nusa Tenggara, Sulawesi, yang sisinya berupa pegunungan vulkanik tua dan dataran rendah yang sebagian didominasi oleh rawa-rawa. Kondisi tersebut sangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor. Ini membuat Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kegempaan yang tinggi di dunia, lebih dari 10 kali lipat tingkat kegempaan di Amerika Serikat.
(Antara)
Berita Terkait
-
Gempa Magnitude 6.0 Guncang Jepang, Tidak ada Peringatan Tsunami
-
Ratusan Rumah Luluh Lantak! BMKG Catat Ada 166 Kali Gempa Susulan di Sumenep
-
Sesar Lembang: Benarkah Ancaman Gempa Besar Mengintai Bandung Raya?
-
Gempa Filipina dan Sumenep Saling Berhubungan? Cek Faktanya
-
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Sumenep M 6.5: Sesar Aktif Bawah Laut, Mekanisme Thrust Fault
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
Terbongkar! Sejumlah Biro Travel Ilegal Garap Haji Kuota Khusus, KPK Bidik Praktik Jual Beli Kuota
-
Jadi Tersangka Korupsi Rp1,35 T, Intip Harta Halim Kalla: Aset di Mana-mana Sejak 2010
-
Nekat Lawan Polisi Pakai Golok, Detik-detik Berdarah 2 Pemuda di Koja Didor di Tempat!
-
Eiger Bangun Kepercayaan Jangka Panjang dan Apresiasi Local Media Summit 2025
-
Teguh Ungkap Lemahnya Keamanan Siber: dari Ketergantungan pada Vendor dan Nasib Miris Peretas Etis
-
Tak Mau Pindah, Pedagang Pasar Burung Barito Disanksi SP1 Pemkot Jaksel
-
Bongkar Fakta Kuota Khusus Travel 'Abal-abal', KPK Usut soal Ini ke Asosiasi Biro Haji
-
Dominasi Total! Jawa Barat Sapu Bersih Apresiasi Night Local Media Summit 2025
-
Skandal Haji Kemenag: Travel 'Gelap' Bisa Dapat Jatah Kuota Khusus, Gimana Skenarionya?
-
Kemenkes Percepat Sertifikat Higiene untuk SPPG, Cegah Risiko Keracunan MBG