Juru bicara GKI Yasmin Bona Sigalingging [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Jemaat Gereja Kristen Indonesia Yasmin Bogor dan Gereja Huria Kristen Batak Protestan Filadelfia Bekasi akan kembali menggelar perayaan Natal di depan Istana Presiden, Jumat (25//12/2015). Ini sekaligus sebagai aksi keprihatinan atas nasib tempat ibadah mereka yang disegel pemerintah daerah.
Juru bicara GKI Yasmin Bona Sigalingging mengatakan meski GKI Yasmin dan Gereja HKBP Filadelpia masih disegel pemerintah daerah, jemaat tetap merayakan Natal dengan cara masing-masing.
"Maka kami jemaat dari kedua gereja terpaksa kembali beribadah di depan Istana merdeka pukul 14.00 wib," ujar Bona di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Jakarta, Rabu (23/12/2015).
Aksi perayaan Natal di depan Istana diharapkan dapat mengetuk hari Presiden dengan memberikan izin pendirian tempat ibadah.
"Walaupun panas dan hujan, karena ini peribadatan maka kami akan tetap menyelenggarakan natal. Semoga akan benar-benar mengetuk hati Pak Jokowi yang sudah menjabat selama satu tahun untuk bisa melihat langsung," katanya.
Tak hanya itu, katanya, panitia perayaan Natal telah mengundang Presiden Joko Widodo, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, dan Menteri Agama Lukman Saifuddin untuk hadir dalam perayaan Natal pada awal Desember 2015.
"Karena kami sudah kirim undangan ke Pak Jokowi, Pak Tjahjo Kumolo, Pak Lukman agar bersedia hadir di seberang Istana pukul 14.00 WIB. Supaya pejabat di pemerintahan sekarang bisa melaksanakan putusan Mahkamah Agung, ombudsman, dan konstitusi," kata Bona.
Perayaan Natal di depan Istana Presiden telah dilakukan sejak tahun 2012. Bona berharap tahun ini merupakan perayaan Natal terakhir di depan Istana.
"Mudah-mudahan Natal lusa adalah natal terakhir, kami harap 2016 Januari atau Februari Pak Joko Widodo, dengan Nawa Cita-nya sesuai dengan konstitusi negara, akan memastikan bahwa gereja yang sah yakni GKI Yasmin dan Filadelpia yang harus segera dibuka. Dan akhirnya jemaat dari kedua gereja akan menikmati kebebasan beragama berkeyakinan ibadah dengan aman sesuai UUD 1945," kata Bona.
Juru bicara GKI Yasmin Bona Sigalingging mengatakan meski GKI Yasmin dan Gereja HKBP Filadelpia masih disegel pemerintah daerah, jemaat tetap merayakan Natal dengan cara masing-masing.
"Maka kami jemaat dari kedua gereja terpaksa kembali beribadah di depan Istana merdeka pukul 14.00 wib," ujar Bona di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Jakarta, Rabu (23/12/2015).
Aksi perayaan Natal di depan Istana diharapkan dapat mengetuk hari Presiden dengan memberikan izin pendirian tempat ibadah.
"Walaupun panas dan hujan, karena ini peribadatan maka kami akan tetap menyelenggarakan natal. Semoga akan benar-benar mengetuk hati Pak Jokowi yang sudah menjabat selama satu tahun untuk bisa melihat langsung," katanya.
Tak hanya itu, katanya, panitia perayaan Natal telah mengundang Presiden Joko Widodo, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, dan Menteri Agama Lukman Saifuddin untuk hadir dalam perayaan Natal pada awal Desember 2015.
"Karena kami sudah kirim undangan ke Pak Jokowi, Pak Tjahjo Kumolo, Pak Lukman agar bersedia hadir di seberang Istana pukul 14.00 WIB. Supaya pejabat di pemerintahan sekarang bisa melaksanakan putusan Mahkamah Agung, ombudsman, dan konstitusi," kata Bona.
Perayaan Natal di depan Istana Presiden telah dilakukan sejak tahun 2012. Bona berharap tahun ini merupakan perayaan Natal terakhir di depan Istana.
"Mudah-mudahan Natal lusa adalah natal terakhir, kami harap 2016 Januari atau Februari Pak Joko Widodo, dengan Nawa Cita-nya sesuai dengan konstitusi negara, akan memastikan bahwa gereja yang sah yakni GKI Yasmin dan Filadelpia yang harus segera dibuka. Dan akhirnya jemaat dari kedua gereja akan menikmati kebebasan beragama berkeyakinan ibadah dengan aman sesuai UUD 1945," kata Bona.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram