Suara.com - Petani di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menagih janji pemerintah pusat yang akan memberikan bantuan bagi mereka yang tanamannya ludes akibat kebakaran lahan beberapa waktu lalu.
"Kami cuma mendengar katanya ada bantuan sebagai kompensasi bagi petani yang pertaniannya terbakar. Mungkin di daerah lain sudah, tapi di sini kami sama sekali belum ada mendengar," kata Kepala Desa Tinduk Kecamatan Baamang, Kasmudin di Sampit, Kamis (24/12/2015).
Aspirasi yang disampaikan Kasmudin tidak hanya mewakili harapan petani di desanya, tetapi juga menggambarkan kondisi sebagian petani di Kotawaringin Timur (Kotim). Diperkirakan ada ribuan lahan pertanian terbakar saat kemarau panjang melanda daerah ini pertengahan 2015.
Seperti di Desa Tinduk, dari 700 hektare areal pertanian di desa itu, sebagian ludes terbakar. Dampaknya, setiap petani menderita kerugian belasan hingga puluhan juta rupiah akibat kebun karet, kelapa sawit, maupun buah-buahan hangus dilalap api.
Doni, petani setempat juga merugi puluhan juta rupiah. Dua hektare kelapa sawit miliknya hangus terbakar padahal sudah mulai berbuah. Upayanya dibantu petani lainnya untuk memadamkan api saat itu tidak membuahkan hasil karena kebakaran terjadi sporadis dan cepat meluas akibat lahan gambut sangat kering.
"Saya sudah membeli alkon (mesin pompa air) untuk memadamkan api tapi tidak sanggup karena apinya sangat besar. Sekarang kami berharap pemerintah membantu kami para petani. Misalnya membantu bibit atau pupuk," kata Doni.
Aspirasi itu juga disampaikan para petani saat berdialog dengan anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Hj Permana Sari yang sedang melakukan kunjungan kerja ke Sampit pada Rabu (23/12) malam. Mereka berharap senator asal daerah pemilihan Kalimantan Tengah itu bisa memperjuangkan aspirasi petani.
"Makanya saya ingin mendengar langsung aspirasi petani. Aspirasi ini akan saya sampaikan dan akan saya cek di kementerian terkait program bantuan untuk korban kebakaran lahan," kata Permana Sari.
Permana sependapat bahwa pemerintah perlu membantu petani korban kebakaran lahan. Harapannya supaya petani bisa kembali bangkit dan mendapatkan penghasilan dari pertanian mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik
-
Terjaring OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Digelandang ke KPK Besok