Suara.com - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pemerintah segera membentuk Badan Restorasi Ekosistem Gambut sebagai langkah Indonesia untuk melindungi ekosistem gambut dalam upaya mitigasi perubahan iklim.
"Pekan depan pasti rampung, segera dibentuk," kata Presiden kepada pers di sela kunjungan ke paviliun Indonesia di arena KTT Iklim di Le Bourget, Paris, Prancis, Senin sore waktu setempat.
Presiden mengatakan bahwa Indonesia memiliki komitmen kuat dalam perlindungan gambut yang ditunjukkan dengan langkah membentuk badan restorasi gambut, merevisi izin lama, dan tidak akan menerbitkan izin baru di lahan gambut.
Dalam pidatonya saat Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim (UNFCCC), Presiden juga secara khusus menyebutkan tentang pengelolaan gambut.
Presiden mengatakan bahwa Indonesia mengalami kebakaran hutan dan lahan gambut.
El Nino yang panas dan kering menurut Presiden telah mengakibatkan upaya penanggulangan menjadi sulit, namun sudah berhasil diatasi. "Penegakan hukum secara tegas tetap dilakukan," ujarnya.
Saat kunjungan ke Paviliun Indonesia, Presiden Joko Widodo juga berdialog dengan aktivis Greenpeace yang menyerahkan spanduk kain bertuliskan "Dear Mr President Save Forest and Peatland".
Juru Kampanye Greenpeace Indonesia Teguh Surya mengatakan bahwa terdapat seluas 253.800 hektare areal gambut yang rawan berubah fungsi karena sebagian besar berada di dalam konsesi perusahaan hutan tanaman industri.
"Harus gerak cepat untuk menyelamatkan gambut yang tersisa, kami mendukung komitmen Indonesia," kata Teguh.
Menurut dia, masyakarat di Kalimantan dan Sumatera sudah memiliki kearifan lokal dalam pengelolaan lahan gambut yaitu membuat sekat kanal untuk membuat lahan gambut tetap basah.
Lahan gambut yang basah akan mencegah kebakaran di area gambut. Solusi ini berhasil menyelamatkan Sungai Tohor Provinsi Riau dari kebakaran parah beberapa bulan lalu.
"Kawasan ini tidak mengalami kebakaran sama sekali, ketika hampir seluruh area lahan gambut di Indonesia terbakar," katanya.
Sementara di Kalimantan Tengah yang merupakan daerah terparah krisis asap akibat kebakaran hutan dan lahan gambut, Greenpeace bersama para peneliti gambut dari "Central for International Cooperation in the Management of Tropical Peatland" (CIMTROP) Universitas Palangkaraya dan Save Our Borneo (SOB) serta masyarakat setempat melakukan aksi sekat kanal di Sebangau, Pulau Pisau Kalimantan Tengah. (Antara)
Berita Terkait
-
Kuasa Hukum Sebut Kasus Roy Suryo Cs Bukan Proses Hukum Murni: Ada Tangan-tangan Kekuasaan
-
Jadi Tersangka Ijazah Palsu Jokowi, Rismon Ancam Tuntut Polisi Rp126 Triliun, Apa Pemicunya?
-
Geger Ijazah Jokowi, Rismon Tantang Nyali Publik: Layak Disebut Bangsa Pengecut Jika Takut
-
Rismon Pamer Buku 'Wapres Tak Lulus SMA': Minta Versi Digitalnya Disebarluaskan Gratis!
-
Singgung Angka Sakti Presiden, Roy Suryo Minta Prabowo Selamatkan 8 Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
Terkini
-
Kuasa Hukum Sebut Kasus Roy Suryo Cs Bukan Proses Hukum Murni: Ada Tangan-tangan Kekuasaan
-
Jadi Tersangka Ijazah Palsu Jokowi, Rismon Ancam Tuntut Polisi Rp126 Triliun, Apa Pemicunya?
-
Geger Ijazah Jokowi, Rismon Tantang Nyali Publik: Layak Disebut Bangsa Pengecut Jika Takut
-
Rismon Pamer Buku 'Wapres Tak Lulus SMA': Minta Versi Digitalnya Disebarluaskan Gratis!
-
Menteri PPPA Soroti Kasus Gus Elham: Sentuhannya ke Anak Perempuan Bukan Bentuk Kasih Sayang
-
Usai BPKAD, Giliran Dinas Pendidikan Riau Digeledah KPK, Dokumen Apa yang Dicari?
-
Singgung Angka Sakti Presiden, Roy Suryo Minta Prabowo Selamatkan 8 Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
-
Warga Sudah Resah dan Gelisah, PKS Minta Pramono Tak Gegabah Normalisasi Kali Krukut
-
Insentif Dapur Makan Bergizi Gratis Rp6 Juta per Hari Bukan Anggaran Baru, Ini Penjelasan BGN
-
Selain Nama Baik, Apa Saja yang Dipulihkan Prabowo Lewat Rehabilitasi Dua Guru di Luwu Utara?