Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M. Taufik [suara.com/Bagus Santosa]
Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan delapan orang yang sudah masuk daftar bakal calon Gubernur DKI Jakarta di pilkada tahun 2017 yang dijaring Gerindra tidak akan mengikuti jejak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Ahok merupakan calon yang diusung Gerindra pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2012. Di pertengahan tugas sebagai Gubernur Jakarta untuk menggantikan Joko Widodo (Jokowi), Ahok mengundurkan diri dari Partai Gerindra karena sudah tidak sejalan lagi.
Muzani mengatakan saat menjaring kandidat untuk pilkada tahun 2017, Gerindra menilai mereka dari berbagai sisi.
"Dengan proses Pak Taufik (Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta), saya kira bisa menjadi ujian pada waktu mendatang. Selain itu, Kami semua punya stok sehingga sekarang posisi kami lebih siap dalam menghadapi banyak kemungkinan," kata Muzani usai acara bertema Menjaring Cagub DKI Aspirasi Kader Gerindra: Cagub DKI Gerindra, Gubernurnya Rakyat Jakarta di Gelanggang Olahraga Senen, Jakarta, Minggu (27/12/2015).
Kedelapan nama yang sudah masuk daftar penjaringan Gerindra hari ini yaitu Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M. Taufik, Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Ketua Komisi D DPRD DKI Muhammad Sanusi, mantan Pangdam Jaya Mayjen (Purn) Sjafrie Syamsoedin, anggota Dewan Pembina Gerindra Sandiaga S. Uno, dan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah.
Muzani menilai kedelapan orang tersebut masing-masing memiliki kemampuan dan kelebihan.
"Pilkada itu gabungan figur kekuatan satu calon pasangan dengan kekuatan partai dan relawan yang mengusung. Kita akan kombinasikan kekuatan yang ada. Kita harap jaringan kita yang saat ini lebih besar (daripada 2012) bisa lebih efektif dan bisa maksimal," kata Muzani.
Ahok merupakan calon yang diusung Gerindra pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2012. Di pertengahan tugas sebagai Gubernur Jakarta untuk menggantikan Joko Widodo (Jokowi), Ahok mengundurkan diri dari Partai Gerindra karena sudah tidak sejalan lagi.
Muzani mengatakan saat menjaring kandidat untuk pilkada tahun 2017, Gerindra menilai mereka dari berbagai sisi.
"Dengan proses Pak Taufik (Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta), saya kira bisa menjadi ujian pada waktu mendatang. Selain itu, Kami semua punya stok sehingga sekarang posisi kami lebih siap dalam menghadapi banyak kemungkinan," kata Muzani usai acara bertema Menjaring Cagub DKI Aspirasi Kader Gerindra: Cagub DKI Gerindra, Gubernurnya Rakyat Jakarta di Gelanggang Olahraga Senen, Jakarta, Minggu (27/12/2015).
Kedelapan nama yang sudah masuk daftar penjaringan Gerindra hari ini yaitu Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M. Taufik, Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Ketua Komisi D DPRD DKI Muhammad Sanusi, mantan Pangdam Jaya Mayjen (Purn) Sjafrie Syamsoedin, anggota Dewan Pembina Gerindra Sandiaga S. Uno, dan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah.
Muzani menilai kedelapan orang tersebut masing-masing memiliki kemampuan dan kelebihan.
"Pilkada itu gabungan figur kekuatan satu calon pasangan dengan kekuatan partai dan relawan yang mengusung. Kita akan kombinasikan kekuatan yang ada. Kita harap jaringan kita yang saat ini lebih besar (daripada 2012) bisa lebih efektif dan bisa maksimal," kata Muzani.
Muzani memastikan Gerindra tidak akan mendukung Ahok kalau Ahok maju lagi.
"Pak Ahok kan sudah mencari dukungan independen, yang saya dengar. Kalau independen bukan partai jalurnya. Ahok dulu sudah menyatakan maju dari gerinda, masuk kader Gerindra dan menyatakan keluar dari Gerindra jadi ya silahkan lah Pak Ahok berjalan," ujar anggota Komisi I DPR.
"Pak Ahok kan sudah mencari dukungan independen, yang saya dengar. Kalau independen bukan partai jalurnya. Ahok dulu sudah menyatakan maju dari gerinda, masuk kader Gerindra dan menyatakan keluar dari Gerindra jadi ya silahkan lah Pak Ahok berjalan," ujar anggota Komisi I DPR.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang