Suara.com - Buntut tindakan anggota Front Pembela Islam menyisir kendaraan untuk mencari Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat akan menghadiri acara Federasi Teater Indonesia di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Senin (28/12/2015) malam, muncul petisi di situs www.change.org untuk menuntut pencopotan Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Hendro Pandowo.
Petisi berjudul 'Copot Kapolres Jakarta Pusat yang Telah Dukung Sweeping FPI' dibuat oleh warga Jakarta bernama Damar Juniarto. Petisi ditujukan kepada Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian.
Dalam petisi tersebut, Damar mengecam tindakan yang dilakukan FPI.
Dia bercerita malam itu banyak anggota polisi di tempat kejadian perkara. Namun, menurut dia, tidak ada tindakan yang dilakukan aparat keamanan untuk mencegah anggota FPI saat memeriksa tiap kendaraan untuk mencari Bupati Purwakarta.
"Lalu apa gunanya polisi, yang ratusan itu, jika tidak bisa mengamankan?" tulis Damar.
Berikut ini Suara.com kutip isi lengkap petisi yang dibuat oleh Damar. Hingga malam ini, petisi telah didukung sebanyak 22.243 orang.
Saya termasuk warga Jakarta dan menghargai kota ini sebagai kota yang maju dan beradab. Di Jakarta memang beragam dan sulit mengatakan hanya dimiliki oleh suku tertentu atau agama tertentu. Ini kota metropolitan dan ibukota Indonesia sehingga menurut saya mengatasnamakan suatu kelompok sebagai suara Jakarta adalah perbuatan yang sembrono. Itulah yang dilakukan Front Pembela Islam semalam. Dengan mengatasnamakan Jakarta dan juga mengatasnamakan Islam, FPI melakukan sweeping. Kali ini mereka memeriksa tiap kendaraan yang masuk Taman Ismail, untuk mencari Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang diundang Federasi Teater Indonesia untuk menerima penghargaan. Saya dan banyak lainnya mengecam aksi kekerasan dan sepihak FPI. Perlu ditegaskan, itu bukan sikap dan suara Jakarta ataupun agama tertentu. Itu hanya suara kelompok kecil yang mengabadikan kekerasan sebagai cara menciptakan teror. Pertanyaan saya: di mana Polisi? Saat ditanya mengenai hal ini, Kapolres Jakpus Kombes Hendro Pandowo hanya bilang "Nggak, mereka cuma memeriksa". Bahkan dengan adanya ratusan personil polisi yang ada di acara itu, mereka malah meminta agar acara dibubarkan, dengan alasan tidak bisa menjamin keselamatan. Lalu apa gunanya polisi, yang ratusan itu, jika tidak bisa mengamankan? Netizen masih berharap polisi bisa mencegah aksi kekerasan dan sweeping sepihak FPI ini dan memberi perlindungan pada warga dan bukan pada organisasi seperti FPI. Kalau tidak bisa bertanggungjawab atas keamanan warga maka kami warga Jakarta yang pemilik sesungguhnya suara Jakarta menuntut Kapolres Jakarta Pusat untuk dicopot dari jabatannya segera!
Secara terpisah, Hendro Pandowo menegaskan bahwa malam itu tidak ada aksi sweeping FPI terhadap mobil di TIM.
Ia juga membantah kalau polisi sengaja membiarkan aksi FPI. Malam itu, katanya, banyak anggota polisi di lokasi karena sebelumnya memang sudah ada kabar akan ada aksi FPI menolak kehadiran Bupati Purwakarta.
Hendro mengatakan TIM dijaga aparat keamanan sehingga mustahil FPI berani-berani melakukan aksi sweeping.
Tag
Berita Terkait
-
Bahas Aset Negara, Dedi Mulyadi Sambangi KPK
-
KDM Tegaskan Alih Fungsi Lahan Jadi Dalang Banjir di Bandung
-
Dedi Mulyadi Datang ke KPK: Ada Apa dengan Sungai dan Hutan Jabar?
-
Di Reuni 212, Muncul Usulan 2 Desember Jadi Hari Ukhuwah dan Libur Nasional
-
Kang Dedi Siapkan Kereta Kilat Pajajaran, Whoosh Bakal Ditinggalkan?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK