Suara.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta telah menggelar paripurna perihal penyampaian laporan panitia penyusun inventarisasi terhadap hasil laporan masa reses ketiga pimpinan dan anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta tahun Anggaran 2015.
Namun dalam rapat paripurna tadi ada beberapa anggota DPRD DKI, termasuk dari Fraksi Partai Golkar, Ramli Muhammad menyampaikan instruksi karena hasil reses dia tak masuk dalam kompilasi DPRD DKI.
"Saya minta supaya jadi catatan penting hasil reses di wilayah Jakarta Utara. Banyak sekali yang tertinggal," ujar Ramli di ruang paripurna Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Kamis (31/12/2015).
Menanggapi hal ini setelah rapat Paripurna usai, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana (Sani) mengaku akan menampung seluruh aspirasi masyarakat yang telah diserap dewan selama reses tanggal 7-15 Desember 2015.
"Nanti kita buat laporannya yang lebih komprehensif versi semua anggota, baru setelah itu kita serahkan kepada gubernur," ujar Sani.
Sani yang juga anggota Fraksi PKS ini menerangkan belum semuanya hasil reses dimasukan karena banyak kesibukan di akhir tahun.
"Jadi ada anggaran kemudian Balegda (Badan Legislatif Daerah) masih bekerja, jadi ada tambahan lah nanti," katanya.
Berdiri disamping Sani, Ahok yang juga menghadiri rapat paripurna mengatakan berdasarkan lampiran reses DPRD DKI yang diterimanya, laporan ini cukup lengkap.
"Jadi tadi yang dibacakan ada lampirannya, itu sudah per kotak, per pusat. Semua sudah lumayan lah, bagus, perbidang juga. Kita sudah tulis," ujar Ahok.
Apabila telah mendapatkan data hasil reses DPRD ketiga secara keseluruhan, maka Ahok berjanji bakal mengakomodir semua masukan anggota dewan.
"Pasti, harus, wajib hukumnya. Selama ini yang udah dilaporin juga ada yang mirip. Kebanyakan soal PU Tata Air sama Bina Marga ini, dua ini," katanya.
Berikut laporan reses ketiga DPRD:
Bidang Pemerintahan.
1. Dewan menginginkan agar pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat menambah mesin pencetak e-KTP agar pembuatan KTP dalam satu hari, terlebih dan masih banyak warga Jakarta yang belum memiliki KTP.
2. Dinas Damkar dan penanggulangan bencana agar secara rutin memeriksa hydrant dan alat pemadam kebakaran ringan (Apar) hingga tingkat RW.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
Terkini
-
Diprotes Buruh, Pemprov DKI Pertahankan UMP Jakarta 2026 Rp 5,7 Juta
-
Belum Dievakuasi, Begini Penampakan Mobil yang Tertimpa Reruntuhan Bangunan Parkir di Koja
-
KPK Telusuri Mobil Milik Pemkab Toli-toli Bisa Berada di Rumah Kajari HSU
-
Tak Cukup Bukti, KPK Hentikan Penyidikan Kasus Dugaan Korupsi Izin Tambang Nikel Konawe Utara
-
Geger Kabar Selebgram Ayu Aulia Dilantik di Kemhan, Jenderal TNI Turun Tangan Beri Klarifikasi
-
Jaksa Agung Rotasi 68 Pejabat, Sejumlah Kajari yang Pernah Terseret Dugaan Korupsi Ikut Dimutasi
-
Geger! Teror Penyiraman Air Keras oleh OTK di Pulogadung, Aspal Sampai Berasap
-
Peringatan 13 Tahun Jokowi Masuk Gorong-Gorong: Momen Ikonik yang Mengubah Wajah Politik Indonesia
-
Bukan Gempa, Kenapa Gedung Parkir Baru Berusia 3 Tahun Ambruk di Koja?
-
Jakarta Ditinggal 1,3 Juta Kendaraan Libur H+1 Natal, Arah Bandung dan Trans Jawa Favorit