Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginginkan bahwa pada 2016 seluruh transpotasi di Ibu Kota terintegrasi dengan bus Transjakarta.
"Yang penting tahun depan seluruh bus kita paksa terintegrasi. Kita sudah rapat," tegasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (31/12/2015).
Lebih lanjut lelaki yang akrab disapa Ahok itu menilai bahwa 320 bus Kopaja baru atau Transjakarta Feeder yang telah dioperasikan ke sejumlah rute seperti, Monas - PIK, Ragunan - Monas, Ragunan - Dukuh Atas, Lebak Bulus - Senen via Stasiun Cikini, dan terakhir Blok M - Manggarai via Stasiun Manggarai, ada yang belum tepat soal pembagiannya. Misalnya, lanjut dia, ada beberapa bus yang melayani rute tertentu namun penumpangnya sedikit, tapi di sisi lain ada rute yang penumpangnya banyak namun busnya justru sedikit.
"Ini tidak bener cara kalian baginya. Misalnya Kopaja yang model Transjakarta. Itu dikasih ke rute yang nggak ada orang, keenakan dong dapat rupiah per kilometer. Yang rute banyak penumpang dia (Transjakara) biarkan, malah operasikan bus yang jelek. Harusnya yang banyak penumpang dikasih bus model Transjakarta, jadi masyarakat diuntungkan," beber orang nomor satu di DKI Jakarta itu.
Beranjak dari kondisi yang didapatnya itulah Ahok menduga ada permainan yang dilakukan pihak Transjakarta, terlebih banyak bus yang tak dioperasikan selama 24 jam.
"Saya sih curiga apa ada permainan operator selalu dapat yang gemuk, dapat kuasa meres orang. Bus saya jelek, kamu terpaksa naik. Harusnya ada bus bagus masuk dong," tegasnya.
Ahok bahkan mengaku bosan mendengar alasan dari Direktur Utama PT Transjakarta, Antonius Kosasih yang dinilai tak bagus kinerjanya dalam melayani masyarakat.
"Mereka bilang perlu kajian, saya bilang nggak usah kaji. Lu intip aja, kalau bus jelek masih penuh sesak, artinya apa? Orang butuh, ya masukin aja bus satu. Apa yang susah. Capek lah," ungkap Ahok blak-blakan.
Ketika ditanya apakah akan mengganti Kosasih pada 8 Januari 2016? Ahok mengaku belum tahu, terlebih sampai saat ini masih mengumpulkan bukti-bukti di lapangan terkait operasional Transjakarta yang dinilainya tidak becus dalam melayani penumpang.
"Saya nggak tahu. Makanya daripada pusing ganti aja lah kalau udah kesel," katanya lagi.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim