Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak setuju masyarakat dipungut biaya saat masuk ke Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Ahok pun menolak peresmian e-gate yang dikelola PT. Jakarta Industrial Estate Pulogadung (PT JIEP).
"Nggak ada, justru dia minta resmikan sekarang. Cuma saya nggak mau resmikan. Tapi kan saya nggak setuju," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (5/1/2016).
Kemarin, sebagian warga Kelurahan Jatinegara Kaum bahkan sempat melakukan aksi demo dengan menutup akses jalan ke kawasan JIEP, Pulogadung. Ahok tak habis pikir PT JIEP memberlakukan sistem berbayar untuk masuk kawasan kepada warga setempat.
"Kita sudah bilang sama mereka masyarakat harus diberi hak jalan. Tapi masyarakat juga bermasalah. Sebagian masyarakat menduduki tanahnya Pulo Gadung," kata Ahok.
Sebelumnya pencanangan sistem berbayar untuk masuk kawasan JIEP sempat dihadiri oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful hifayat pada sekitar bulan Mei 2015 lalu. Sedangkan untuk peresmiannya direncanakan pada 22 Desember 2015 kemarin. Namun Ahok menolaknya.
"Ini juga harus duduk bareng-bareng nih (antara warga dengan JIEP). Masyarakat juga ada sebagian yang rumah liar. Itu harus dipelajari dulu, kita mau dorong karena itu kawasan pulo gadung yang belum dibebaskan juga," jelas Ahok
Sebagai informasi, pihak JIEP melakukan penerapan gerbang berbayar untuk kendaraan roda empat. Baik karyawan maupun warga. Tidak hanya membayar masuk dan keluar, kendaraan juga harus membayar tarif lama kendaraan berada di Kawasan Industri Pulogadung. Setelah aksi penolakan dari warga, pihak JIEP akhirnya bakal menjamin untuk warga kelurahan Rawa Terate dan Jatinegara Kaum tidak akan dikenakan biaya masuk.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Perhatikan Pemilihan Bahan Sampai Makanan Siap Disantap, Ini Tips Cegah Kasus di Program MBG
-
Perkuat Akses Keuangan Daerah yang Inklusif, Kemendagri dan OJK Bersinergi
-
Sidang Patok Tambang Memanas: Tanggal BAP 'Ajaib', Saksi Kebingungan Dikejar OC Kaligis!
-
Buntut Anggaran Tangsel Dikuliti Leony, Harga Jam Tangan Wali Kota Benyamin Davnie jadi Sorotan
-
'Geruduk' Istana di Hari Tani, Petani Sodorkan 6 Tuntutan Keras untuk Prabowo: Cabut UU Cipta Kerja!
-
Nahas! Tukang Kerupuk di Tangerang Ditikam Gegara Dituduh Rebut Lapak, Begini Nasibnya!
-
Dr. Tan Shot Yen Kritik MBG Isi Burger: Beri Anak Kapurung dan Ikan Kuah Asam
-
Dapur MBG Bogor Sajikan Ribuan Porsi Sehat, Jamin Kecukupan Gizi dan Bantu Perekonomian Keluarga
-
Mirisnya Pensiunan Askes: Uang Hari Tua Tertahan di BPJS, Terpaksa 'Ngemis' ke DPR Demi Sesuap Nasi
-
Seluruh Tubuh Melepuh, Buruh Lumpia Korban Ledakan Gas di Bogor Minta Tolong Dedi Mulyadi, Kenapa?