Suara.com - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai persoalan maling koper di Bandara Soekarno-Hatta bukan hal sepele. Masalah ini harus ditagani oleh Kementerian Perhubungan.
Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit menjelaskan hal utama yang harus dilakukan adalah memastikan agar penumpang mengetahui hak-haknya jika menggunakan bagasi pesawat. Begitu juga jika kopernya hilang.
"Sebelumnya pasti ada proses klaim bagasi baik di penerbangan Internasional maupun domestik. Saya kira penumpang kita harus diberi informasi mengenai hak-haknya," kata Danang
Selain itu Kementerian Perhubungan Udara setidaknya memberikan bantuan jika pengguna jasa transportasi udara ini dirugikan terhadap pelayanan bandara.
"Ini fungsi dari Kementerian Perhubungan setidaknya mereka memberi advokasi atau bantuan, kalau memang mereka dirugikan atas pelayanan bandara atau penerbangan," tuturnya
Menurutnya lagi, khusus Direktur Jendral Kementrian Perhubungan Udara mestinya membuka fasilitas pengaduan untuk pengguna transportasi umum.
"Kementerian Penerbangan atau Khususnya Dirjen Kementerian Perhubungan Udara harusnya membentuk hotline dengan membuka saluran bagi mereka yang ingin mengadu atau menyampaikan keluhan. Karena, kalau lembaga-lembaga non pemerintah seperti MTI, YLKI tidak cukup kuat. Jadi kalau dari Dirjen itu membuka fasilitas pengaduan ini saya kira lebih diperhatikan masyarakat dibandingkan kami," kata dia.
Danang mengaku hingga saat ini belum ada fasilitas pengaduan tersebut.
"Sampai saat ini belum ada, oleh karena itu yang namanya complain resolution unit semacam keluhan masyarakat atau pengelola komplain baik di darat, laut dan udara harus mulai dibuka oleh Kementeri Perhubungan Udara," katanya lagi. (Eva Aulia)
Berita Terkait
-
Polisi Telisik Jaringan Baru Maling Koper Bandara
-
Ada Maling Koper di Bandara, Perlukah Elite Angkasa Pura Mundur?
-
Cegah Maling Koper, Polisi Sarankan Maskapai Pakai Porter Pilihan
-
Polda Metro: Tikus Pencuri di Bagasi Pesawat Punya Jaringan
-
Maling Barang di Bagasi Pesawat, Siapa Paling Bertanggungjawab?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha