Suara.com - Warga RW 10, Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, merasa dianaktirikan Kepolisian Resor Jakarta Pusat. Kawasan tersebut selama ini dikenal sebagai Velbak. Di sana sering terjadi kasus tawuran.
Mengapa mereka merasa dicueki polisi? Menurut cerita warga Jalan Keramat Pulo Gundul, RT 8, RW 10, Oki Irawan (35), setiap ada warga yang melaporkan kasus tawuran, respon petugas kepolisian sangat mengecewakan.
"Setiap warga sini buat laporin perusakan yang dilakukan anak-anakan Abapon (anak bawah pohon) nggak ditangan-tanganin (tidak ditangani dengan cepat)," kata Oki kepada Suara.com di kawasan Tanah Tinggi, Kamis (7/1/2016).
Abapon merupakan sebutan buat sebagian kelompok anak di RW 10. Abapon dan Velbak hanya dipisahkan RT.
Oki menyontohkan laporan warga yang sampai sekarang tidak ditindaklanjuti dengan tuntas oleh pihak berwajib ialah kasus pembakaran sepeda motor yang diduga perbuatan anak-anak kawasan Abapon. Ketika itu, kata Oki, polisi hanya tanya soal apakah kenal dengan pelaku atau tidak dan alasan pembakaran.
"Lebih dari tiga kali lapor ke Polres Jakarta Pusat, tapi nggak ditanggapi. Pembakaran motor itu empat bulan lalu, kasus nggak berjalan, ini kan namanya polisi tidak melayani masyarakat," katanya.
"Sama pas Abapon nyerang warga sini, kita cuma diem nggak melawan dan hanya melihat mereka, setelah itu lapor ke polisi juga nggak ditanggapi," katanya.
Menurut Oki berbeda halnya kalau yang lapor warga kawasan Abapon. Menurut dia, laporan mereka cepat ditangani polisi. Oki menyontohkan kasus tawuran pada 24 September 2015 antara anak Abapon dan Velbak.
Lima warga yang ditemui Suara.com salah satu pos mengaku bingung kenapa polisi mengecewakan saat menerima laporan warga Velbak. Di situ mereka curiga, ada apa dengan polisi.
"Sering terjadi transaksi narkoba di sana (Abapon). Salah seorang warga yang ngontrak (berinisal YS) warga RT 1, RW 13, tapi ngontraknya di RT 1, RW 10, pernah ditangkap polisi pada sekitar 19 September 2015, kasus narkoba, tapi nggak lama kelihatan lagi, tuh orangnya," kata dia.
Warga semakin kecewa dengan polisi ketika terjadi kasus tawuran warga di Johar Baru pada hari Idul Adha tahun 2015.
Polisi menangkap delapan warga Velbak dengan tuduhan merusak warung saat terjadi tawuran. Padahal, menurut warga, kedelapan orang yang ditangkap tidak terlibat.
Kedelapan warga yang diduga salah tangkap dan kasusnya sekarang masuk ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ialah Julio, Afriyanto, Lucky Iriandy, Andi, Fredi, Indra, Robby, dan Topan.
Kedelapan terdakwa sekarang didampingi pengacara Lembaga Bantuan Hukum Jakarta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!