Suara.com - Pihak Rumah Sakit Prikasih, Pondok Labu, Cilandak Jakarta Selatan memastikan bocah berusia 12 tahun berinisial T yang dianiaya beberapa anggota Marinir pada Minggu (10/1/2016) sudah boleh dibawa pulang dari rumah sakit. Hanya saja bocah berinisial T tersebut harus rajin melakukan kontrol ke rumah sakit.
"Kondisi T sudah stabil, sudah dibolehkan pulang. Sudah USG, dan CT Scan kepala. Tidak ada luka dalam, hanya ada gegar otak ringan dan liver serta ginjal, tapi perlu control dan follow up, dalam pengawasan fungsi liver dan ginjal," ujar Kepala pelayanan medis Dr. Putri Nadia, saat memberikan keterangan pers di RS. Prikasih, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (13/1/2016).
Putri menjamin benda tumpul yang menyarang di tubuh T, tidak akan membawa dampak yang mengkhawatirkan di kedepan harinya.
"Kalau dampak dengan kondisi seperti itu kedepannya tidak ada dampak. Liver dan ginjal hanya perlu kontrol lebih lanjut," jelasnya.
Penyebab T mengalami geger otak ringan dikatakan Putri karena ada mengalami masalah di ginjal dan bisa juga karena trauma.
"Memar di punggung masih basah, tempat lain sudah membaik. Punggung luka trauma seperti di cambuk, dipukul, panjang," kata Putri.
Secara terpisah, Ketua KPAI, Asrorun Niam Sholeh mengatakan setelah diperbolehkan pulang dari RS, T beserta keluarga untuk sementara akan dibawa ke rumah aman.
"Komisi Perlindungan Anak Indonesia, akan memberikan rasa aman. Nanti, T akan ditempatkan disuatu rumah aman," jelas Asrorun,
Diberitakan sebelumnya, anggota Marinir selain menganiaya T juga sempat melakukan pemukulan terhadap rekan T yang berinisial M (14).
Pemukulan terjadi pada Minggu (10/1/2016). T dan M dituduh mencuri burung di Komplek TNI di Jakarta Selatan
Berita Terkait
-
Angka Kekerasan Anak Tak Kunjung Turun, Menteri PPPA Soroti Minimnya Komunikasi di Keluarga
-
Darurat Bullying Nasional: Mengapa Ekosistem Kekerasan Anak Terus Tumbuh?
-
Kemenag Bentuk Satgas Tangani Kekerasan, Perkuat Komitmen Wujudkan Pesantren Ramah Anak
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Perintah Pimpinan, TNI Beri Santunan Rp350 Juta Pada Dua Keluarga Prajurit yang Gugur saat HUT TNI
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional