Suara.com - Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda mengatakan sudah mendapatkan laporan dari keluarga korban T (6), yang digebuk tentara karena mencuri burung hingga mendapatkan luka yang cukup dalam di sekujur tubuhnya.
Untuk saat ini, korban pun sudah diamankan di rumah aman milik Lembaga perlindungan saksi dan korban. KPAI pun menganggap kasus ini serius sehingga membentuk tim investigasi khusus.
"Saat ini kami investigasi diawal sudah dan kami juga berkoordinasi dengan Polres Jakarta Selatan, namun belum terlalu insentif karena beberapa hal. Kami juga koordinasi dengan kementerian perempuan dan pemberdayaan anak, dan ibu menteri juga sudah menjenguk ananda, dan pagi tadi sudah kami berbagi tugas, pak ketua juga memastikan bahwa apakah betul mendapat informasi bahwa ananda sudah di tempatkan dirumah aman milik LPSK," kata Erlinda di DPR, Rabu (13/1/2016).
Erlinda menambahkan, saat ini korban juga diberikan pendampingan baik kesehatan fisik dan psikisnya. Sebab, luka yang dialami korban cukup banyak, dan hampir di seluruh kujur tubur.
"Pertama kita lakukan pendampingan kesehatan dari sisi medis. Kemudian pendampingan psikologis dan ketiga kita melakukan pendampingan kasus hukumnya," ujar dia.
Dari segi hukum, Erlinda mengatakan, korban memang mengakui telah mencuri burung. Namun, pencurian ini bukan kesengajaan dan hanya sebuah keisengan belaka.
"Ananda mengatakan bahwa ia melakukan ini bukan karena kesengajaan, tapi hanya iseng bersama teman-temannya saja. Dan tidak tahu kalo burung tersebut milik orang lain yang dianggap oleh ananda ini adalah burung burung yang ada di alam terbuka, tapi ini semua akan kita telusuri apakah seperti itu," katanya.
Namun, yang disayangkan Erlinda adalah perlakuan terhadap korban. Karena korban mengalami babak belur dan mengalami trauma yang cukup secara psikis dan tidak mau kasus ini dilaporkan ke pihak kepolisian.
"Namun sekali lagi, kekerasan terhadap anak ini bukan delik aduan biasa. Kalaupun nanti tidak ada yang mau melaporkan, saya secara pribadi ataupun secara lembaga, nanti kita lihat. Apakah nanti kami akan melaporkan seperti itu, seperti kasus kasus lainnya. Karena kami ingin siapa pelakunya, harus bertanggung jawab terhadap kekerasan pada sang anak ini," katanya.
Dia menyadari, kasus kekerasan pada anak cukup banyak. Sehingga, dia sudah melaporkannya ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sudah berkordinasi dengan Kementerian terkait.
Ke depan, Erlinda mengatakan, KPAI akan melakukan rapat kordinasi dengan Kapolri dan kementerian lembaga terkait supaya memberikan penanganan yang tepat untuk menghadapi kasus ini.
"Kami sudah koordinasi dengan oak presiden dan pak presiden akan berkomitmen dengan perlindungan anak dan segera akan membuat gerakan nasional perlindungan anak. Ini yang nanti seiring bersambut dengan kejadian ini itu cepat dilakukan Perppu tentang kejahatan perempuan Perpres tentang kejahatan-kejahatan terhadap anak," kata Erlinda.
Berita Terkait
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Anak-Anak Keracunan, Belatung Ditemukan, Mengapa Program MBG Tak Juga Dihentikan?
-
Heboh Pasangan Sejenis Siksa Anak, Terkuak Sadisnya 'Ayah Juna': Korban Dibacok hingga Tulang Patah!
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Akhir Petualangan Dokter Predator, Priguna Anugerah Divonis 11 Tahun Penjara
-
Tolak Soeharto Pahlawan, Cerita Pilu Penyintas Tragedi Tanjung Priok: Ditelanjangi di Markas Kodim
-
Bukan Lagi Soal Look Good, Ini Prioritas Baru Kelas Menengah Indonesia yang Harus Dipahami Brand
-
Momen Haru Jokowi Saksikan Pelepasan Jenazah Raja Solo PB XIII, Ribuan Warga Tumpah Ruah
-
7 Provinsi Terkorup di Indonesia Versi ICW: Riau dan NTT Jadi Pemuncak
-
Mencurigakan! Kenapa Kerangka Manusia di Gedung ACC Baru Ditemukan Dua Bulan Setelah Kebakaran?
-
Dengar 'Curhatan' Kades, Dasco: DPR Kawal Masalah Lahan dan Dana Desa
-
Intervensi Kemenkeu di Kasus Rp349 T? Mahfud MD Desak Menkeu Purbaya Bertindak Tegas!
-
KPK 'Bidik' Wagub Riau SF Hariyanto, Dugaan Korupsi Proyek PUPR Makin Panas
-
Viral! Gubernur Riau Kena OTT KPK, Wagub SF Hariyanto Banjir Ucapan Selamat