Suara.com - Sebagian warga Australia yang berada di Jakarta tidak terlalu takut dengan adanya peristiwa bom bunuh diri di sekitar Starbucks dan pos polisi Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016). Peristiwa ini memakan tujuh korban jiwa yang terdiri dari lima pelaku dan dua warga tak bersalah, serta 15 orang lainnya luka-luka.
"Saya tidak terlalu takut karena polisi akan melakukan apa saja untuk mengamankan warga dan orang asing," kata Meg Phillips, mahasiswa Universitas Monash, Melbourne, Australia, kepada Suara.com.
Meg percaya polisi dapat menangani kasus tersebut dan dapat mencegah peristiwa terulang di masa mendatang.
Sebelumnya, Meg sempat khawatir karena beredar isu sebagian anggota kelompok bersenjata yang meneror Jakarta itu kabur dengan sepeda motor dan membawa senjata api.
Tetapi, setelah polisi memastikan bahwa kabar tersebut tidak benar, Meg menjadi tenang.
Menurutnya, aksi teror tersebut sebagai ungkapan antibarat. Tetapi, korbannya justru warga Indonesia sendiri.
"Jadi ini sangat membingungkan. Dan alasan meneror mereka tidak jelas. Kenapa menarget orang Indonesia, kenapa menarget Jakarta, dan Indonesia. Indonesia adalah negara dengan jumlah populasi penduduk muslim terbesar di dunia," katanya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop melalui Kedubes Australia di Indonesia menyatakan nasihat perjalanan ke Indonesia telah dimutakhirkan dan tersedia di Smartraveller.
Kepada warga Australia di Indonesia diingatkan harus menghindari wilayah Sarinah di Jalan Thamrin di Jakarta Pusat dan mematuhi instruksi-instruksi pihak berwenang setempat.
Tingkat nasihat perjalanan secara keseluruhan tidak berubah dan kami terus memberi nasihat kepada warga Australia untuk menerapkan sikap berhati-hati yang tinggi di Indonesia.
"Bila Anda mempunyai kekhawatiran atas keluarga dan sahabat di kawasan, anda harus berupaya menghubungi mereka secara langsung. Bila anda tidak dapat menghubungi mereka dan masih merasa khawatir atas mereka keselamatan mereka, anda harus menelepon Pusat Darurat Konsular 24 jam Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia di nomor: 1 300 555 135, atau +61 2 6261 3305 (bila menelepon dari luar negeri)," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
-
3 Titik Lemah yang Bikin Timnas Indonesia Takluk dari Arab Saudi
Terkini
-
Suporter Indonesia Luapkan Kekecewaan di Arab Saudi: Sekarang Semuanya Ngumpul di Sini
-
Kondisi Nadiem Makarim Terkuak: Dioperasi Ambeien, Kini Kembali Mendekam di Rutan Salemba
-
7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
-
Siang Ini, Prabowo Panggil Tiga Menteri dan Satu Wamen Menghadap ke Istana
-
Putus Rantai Cacingan, Kemenkes Ajak Orang Tua Rutin Beri Obat Cacing dan Jaga Kebersihan Anak
-
Sejalan dengan Prabowo, TNI Sebut Sudah Terapkan Meritokrasi dalam Promosi Jabatan, Ini Contohnya
-
Curhat Cinta Berujung Maut: Dina Oktaviani Dibunuh Atasan, Modus Orang Pintar Jadi Jebakan
-
Dikomandoi Ade Armando, Relawan Jokowi Ancam Propamkan Polda Metro Soal Kasus Roy Suryo
-
Belum Tetapkan Tersangka dalam Kasus Haji, KPK Sebut Kerugian Negara Masih Dihitung
-
Soal Pemangkasan Dana Transfer, Pramono Pilih Cari 'Creative Financing' Ketimbang Protes ke Kemenkeu