Suara.com - Badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk pengungsi (UNHCR) akan mencari sumber tambahan untuk Turki. Tukri ini menjadi negara penampung terbesar pengungsi di dunia.
"Ini mendorong diupayakannya lebih lebih banyak pemukiman," kata Kepala UNHCR pada Sabtu (16/1/2016).
Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) Filippo Grandi menyerukan membangun "pemukiman besar-besaran" bagi pengungsi asal Suriah dan negara lain di Eropa untuk menampung ratusan ribu orang di tengah gerakan terbesar pengungsi sejak Perang Dunia II.
"Kami akan melakukan apa pun yang kami bisa untuk membantu pemerintah Turki menemukan sumber tambahan bagi yang tinggal di sini di bawah perlindungan sementara untuk membuat hidup mereka sebaik yang kami bisa," Filippo Grandi, yang memimpin UNHCR pada bulan ini kepada wartawan di Istanbul.
"Kami akan bekerja pada unsur lain juga. Kami akan bekerja pada kesempatan pemukiman lebih banyak," katanya setelah bertemu dengan pengungsi di perkampungan dekat perbatasan Suriah dalam kunjungan pertamanya sebagai komisaris di lembaga tersebut.
UNHCR saat ini mendukung Turki dengan barang-barang bantuan, pemantauan lapangan dan saran teknis.
Sekitar 10 persen dari 2,2 juta warga Suriah yang berlindung di Turki tinggal di kamp-kamp. Sisa perjuangan untuk memenuhi kebutuhan di kota-kota di seluruh negeri itu, sering bekerja secara ilegal untuk sebagian kecil dari upah minimum.
Grandi memuji rencana Turki untuk memberlakukan lebih banyak izin kerja untuk beberapa pengungsi, menyebutnya sikap sangat berani dan penting. "Izin kerja akan membantu orang hidup lebih baik, apakah mereka akan tinggal di sini untuk waktu yang panjang atau singkat," katanya.
Jika tidak, pengungsi bergantung pada bantuan organisasi atau harus mengemis untuk mendapatkan uang, tambahnya.
Hanya 7.300 izin kerja telah dikeluarkan sampai saat ini, kata pejabat, tapi pemerintah berencana menawarkan lebih banyak izin kerja untuk mencegah pengungsi menyeberang secara gelap ke Eropa, kata seorang menteri pada pekan ini, di tengah tekanan Uni Eropa untuk mengurangi arus pendatang. (Antara)
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Video Pengungsi Palestina Diterbangkan ke Indonesia
-
Akhir Era Assad: Gelombang Kepulangan Pengungsi Suriah Dimulai
-
Israel Serang Tenda Pengungsi di Jalur Gaza, Puluhan Warga Tewas
-
Terlunta-lunta Imbas Kebakaran, Warga Kapuk Muara Terharu Dapat Bantuan: Kami Tak Menyangka
-
Kisah Anak Pengungsi dari Suriah dalam Novel The Boys at the Back of The Class
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan
-
Komisi III soal Isu Calon Kapolri: Wakapolri atau Suyudi, Kami...
-
Tiga Mahasiswa Masih Hilang Sejak Unjuk Rasa Akhir Agustus, KontraS: Diduga Penghilangan Paksa
-
Pakar Ingatkan Tim Reformasi Polri Jangan Cuma Jadi 'Angin Surga' Copot Kapolri