Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak harus melakukan oprasi yustisi. Demikian dikatakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnana atau Ahok setelah menjadi Irup pada Upacara Bersama Prajurit TNI, Polri Dan Aparat Pemprov. DKI Jakarta di Silang Monas Selatan, Jakarta Pusat, Senin (18/1/2016).
"Kita sih nggak pernah ada operasi yustisi yang penting (RT/RW) cek warganya. Konsep kita kan berubah, nggak ada orang dilarang masuk Jakarta, Ibu Kota, siapapun boleh dateng," kata Ahok.
Masyarakat Indonesia yang tak memiliki KTP Jakarta juga boleh datang ke Ibu Kota. Yang penting kata Ahok, asal mereka datang dengan tujuan yang jelas, misal untuk bekerja atau kuliah serta liburan.
Selama masih duduk di kursi DKI 1, Ahok akan menghabiskan pemukiman kumuh di Jakarta. Menurutnya banyak pemukiman-pemukiman liar yang dijadikan sarang teroris, terlebih ketua Rukun Warga dan Rukun Tetangga yang tak mau memperhatikan warga dan wilayahnya.
"Yang paling itu kawasan kumuh yang nyewain kos-kosan yang tidak terdeteksi, ini harus kita habisin. Makanya saya dorong ke rusun," jelas Ahok.
Diberitakan sebelumnya, tim gabungan dari pihak kepolisian pada Jumat (15/1/2016) malam melakukan penggerebekan di rumah terduga teroris berinisial MA yang juga pelaku teror bom di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Tim gabungan tersebut juga telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Gang Kamboja, RT 2 RW 3, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
KPK Pulangkan Alphard yang Disita dari Eks Wamaneker Noel, Kok Bisa?
-
Prabowo Singgung Kerugian Tambang Ilegal Rp300 Triliun, Gestur Bahlil Colek Rosan Jadi Sorotan!
-
Perkara Diklakson, Anggota Ormas Gebuki Warga di Kramat Jati: Dijenggut, Diseret hingga Bonyok!
-
Menkeu Purbaya Temui Pramono di Balai Kota, Apa yang Dibahas?
-
Keuntungan PAM JAYA jika Berubah Status Perseroda, Salah Satunya Ini!
-
Kemenpar Gelar SEABEF 2025, Forum Perdana Bahas Industri Event Asia Tenggara dan Tantangannya
-
Uji Keabsahan Penangkapan, Sidang Praperadilan Delpedro Cs Bakal Digelar 17 Oktober
-
Dosen Filsafat Ungkap: Media Sosial Jadi Arena Politik Baru Generasi Z
-
Dosen Filsafat Ungkap Masalah Demokrasi di Indonesia: Dari Politik Feodal hingga Hilangnya Oposisi
-
Polda Jatim Bakal Tetapkan Tersangka Usai Evakuasi Tragedi Ponpes Al Khoziny Rampung