Suara.com - Terpidana mati narkoba Freddy Budiman diduga gabung ke organisasi ekstrim ISIS. Gembong narkoba ini dikabarkan dipengaruhi oleh Aman Abdurrahman, Aman ini disebut orang yang dibaiat Abu Bakar Al-Baghdadi, pemimpin kelompok Negara Islam dan Suriah (ISIS).
Mengenai hal itu, Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan jika kabar itu benar Freddy harus diwaspadai.
"Saya belum cek Freddy. Kalau betul, harus kita waspadai," kata Haiti di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (20/1/2016).
Sumber suara.com mengatakan Freddy dipengaruhi Aman Abdurrahman selama di Lapas Nusa Kambangan. Pasalnya di Lapas itu semua narapidana bercampur.
Oleh sebab itu, lanjut Haiti, Pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM telah mengkaji hal itu. "Sudah dikaji Kemenkum HAM untuk kasus teroris jadi satu tempat atau dipisah-pisah," kata dia.
Sumber Suara.com juga mengatakan jika sumber dana pergerakan ISIS di Indonesia salah satunya didapatkan dari kartel narkoba jaringan Freddy.
Aman ditangkap di Tangerang pada 2010 karena terlibat pelatihan militer di Aceh. Dia divonis 9 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat 20 Desember 2010 lalu karena terbukti membantu pelatihan militer yang digelar di Pegunungan Jalin Jantho, Aceh Besar. Saat ini Ustad Oman mendekam di penjara Nusakambangan. Sebelum itu, Aman ditangkap pada 2003 untuk kepemilikan bom Cimanggis. Namun dia bebas tahun 2008.
Sementara Freddy merupakan bandar narkoba jaringan internasional. Dia divonis mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat, pada tanggal 15 Juli 2013, karena terbukti mengatur peredaran ekstasi sebanyak 1.412.476 butir dari balik teralis besi.
Ekstasi itu dimasukkan ke dalam sejumlah akuarium di dalam truk kontainer dan diedarkan ke Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, serta Makassar.
Baiat terpidana teroris di dalam penjara bukan hal baru. Tahun 2014 lalu, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menyebutkan ustaz Abu Bakar Baasyir membaiat sejumlah narapidana teroris. Dia membaiat agar mereka ikut dalam gerakan ISIS. Ada 43 orang yang dibaiat saat itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
-
Jerit Konsumen saat Bensin Shell dan BP Langka, Pertamina Jadi Pilihan?
-
Warga Jakarta Siap-siap, PAM Jaya Bakal Gali 100 Titik untuk Jaringan Pipa di 2026