Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Golkar Nurdin Halid mengklaim semua peserta Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Senayan, Senin (25/1/2016), menyepakati pelaksanaan musyawarah nasional luar biasa digelar tahun ini. Nurdin mengatakan kesepakatan diperoleh setelah proses lobi yang cukup alot antara DPP dan DPD serta organisasi sayap partai
"Hasil lobi, sekalipun yang menolak itu banyak dan sangat keras untuk tidak munas. Tetapi setelah kami jelaskan konsekuensi hukum, maupun resiko politik akhirnya diputuskan hasil lobi dalam rapimnas ini dan ketua umum Partai Golkar memutuskan bersama DPD I menyetujui dilaksanakan munaslub dengan berpijak pada keputusan hukum," kata Nurdin di sela-sela rapimnas.
Nurdin menambahkan semula dalam sesi pandangan umum yang disampaikan mayoritas DPD I dan organisasi sayap Golkar, mayoritas menolak munaslub yang merupakan usulan DPP.
"Yang memberi pandangan umum menolak munaslub itu tetap berkeras dalam forum pengurus organisasi, begitu pula dengan yang setuju. Yang menolak jauh lebih banyak ternyata, yaitu ada 20 DPD yang menolak dan hanya sembilan DPD yang menerima, ditambah lima DPD menyerahkan keputusan kepada ketua umum," kata dia.
Dikatakan Nurdin, keputusan pelaksanaan munaslub diambil secara musyawarah dan mufakat atau tanpa voting.
"Karena kami menyerahkan pada azas partai Golkar yang pertama demokrasi pancasila, maka kami tidak menempuh cara voting, tapi secara musyawarah mufakat. Karena semua menyerahkan ke ketum," kata dia.
Jadwal pelaksanaan munaslub akan ditentukan oleh Aburizal Bakrie sebagai ketua umum. Rencananya, munaslub akan digelar selambat-lambatnya Juni 2016.
"Intinya dalam Rapimnas ini Ketum setujui munaslub. Waktu dan tempat diserahkan ke Ketum partai Golkar Aburizal Bakrie, selambat-lambatnya pada bulan Juni 2016," katanya.
Munaslub akan menghasilkan satu kepemimpinan Golkar yang solid sehingga Golkar dapat meraih kemenangan pada pilkada serentak tahun 2017 serta pemilihan legislatif dan Pemilihan Presiden 2019.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara